Jatim.GenPI.co - Bronto Skylift, mobil pemadam kebakaran yang biasanya untuk menjinakkan api di gedung bertingkat itu tiba-tiba datang ke Balai Kota Surabaya.
Mobil andalan milik Dinas Pemadam Kebakaran (PMK) Surabaya itu ditemani sepeda motor pasukan Walang Kadung.
BACA JUGA: Legislator Ini Singgung Penanganan Kebakaran Kota Surabaya
Balai Kota Surabaya kebakaran? Tenang, ini cuman simulasi.
Kepala Dinas PMK Kota Surabaya, Dedik Irianto mengatakan, kegiatan ini hanya untuk simulasi.
Pihaknya memang secara rutin menggelar simulasi kebakaran rutin. Namun kali ini dilakukan secara virtual.
Edukasi kebakaran yang dilakukan bersama warga, berganti daring. "Itu sebetulnya agenda kita rutin, tapi karena pandemi kita tidak boleh bergerombol. Akhirnya kita ganti secara virtual ini," ujarnya, Sabtu (5/6).
Materi kegiatan simulasi meliputi beberapa tahap atau langkah pencegahan munculnya kebakaran. Salah satunya yaitu potensi yang bisa saja muncul akibat kebocoran tambung gas elpiji.
"Mangkanya yang kita praktikkan pakai LPG, kalau LPG njeblos (meledak) kudu ya opo?. Misalnya, kalau yang bocor selang itu kaya gimana, regulator kaya gimana," terangnya.
Petugas juga mensimulasikan cara mengoperasionalkan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) sebagai langkah pencegahan pertumbuhan api.
BACA JUGA: Jadi Tontonan, Tawuran Antargeng di Pasar Layu Sebelum Beraksi
Dedik menjelaskan, fase pertumbuhan api sendiri berkisar 3 menit, APAR bisa digunakan. Tetapi ketika lebih dari batas waktu itu, maka penanganan tak cukup hanya dengan APAR.
"Kalau belum sampai 3 menit, APAR yang 3 kiloan ini bisa mampu memadamkan api yang timbul. Tapi kalau sudah lebih dari 3 menit itu sudah ke mana-mana apinya, APAR satu tabung itu tidak cukup," katanya. (nan)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News