Jatim.GenPI.co - Satgas Covid-19 Pemkab Bangkalan menutup sementara layanan IGD RSUD Syarifah Ambani Rato Ebu. Karena Adanya Tenaga tenaga medis yang terpapar virus Corona.
Petugas tenaga medis tersebut bertugas di Unit Organisasi Bersifat Khusus (UOBK).
BACA JUGA: PWNU Jatim Berharap Pimpinan PCNU Situbondo Bisa Rangkul Semua
"Memang benar IGD sementara kami tutup, karena ada tenaga medis yang positif Covid-19 bahkan ada yang meninggal dunia," kata Direktur RSUD Bangkalan dr. Nununk Kritiani di Bangkalan, Minggu (6/6).
Ia menjelaskan penutupan IGD dilakukan pihak rumah sakit sejak tanggal 5 hingga 8 Juni 2021 mendatang atau selama tiga hari.
"Rencana awal seperti itu. Tapi, ini sifatnya situasional dan bisa saja nanti diperpanjang apabila masih mengkhawatirkan," kata Nununk.
Penutupan sementara ini, sambung dia, untuk melindungi tenaga medis lainnya dari penyebaran Covid-19 dan kembali dibuka ketika ruang IGD dipastikan benar-benar steril.
Sebelumnya, Satgas Covid-19 Bangkalan merilis pasca libur lebaran, tercatat sebanyak 48 orang terkonfirmasi positif Covid-19, delapan orang diantaranya meninggal dunia.
Nah, dari jumlah warga yang positif Covid-19 itu sebagian merupakan tenaga medis yang bertugas di IGD RSUD Bangkalan.
Sementara itu, berdasarkan data Satgas Covid-19 Pemprov Jatim, Bangkalan termasuk kabupaten dengan jumlah penderita Covid-19 paling banyak di Pulau Madura.
BACA JUGA: Swab Antigen Dadakan di Jembatan Suramadu, Pengendara Kaget
Total warga Bangkalan yang positif terpapar Covid-19 hingga 5 Juni 2021 sebanyak 1.754 orang, dengan perincian 1.520 orang telah dinyatakan sembuh, 178 orang lainnya meninggal dunia, dan kasus aktif tercatat 56 orang.
Terbanyak kedua Kabupaten Sumenep, yakni 1.751 orang, dengan jumlah pasien sembuh sebanyak 1.643 orang dan pasien yang meninggal dunia mencapai 108 orang, dan nihil kasus aktif. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News