Jatim.GenPI.co - Dinas Pemadam Kebakaran (PMK) Kota Surabaya punya cara jempolan dalam melakukan tugasnya menangani kebakaran.
Kepala Dinas PMK Kota Surabaya, Dedik Irianto mengatakan kunci menangani kebakaran di Kota Pahlawan adalah pemetaan pada lokasi dengan tingkat rawan kebakaran.
BACA JUGA: Ahli Biomolekular Unair Jelaskan 4 Mutasi Covid-19, Simak Ya
"Itu salah satunya yang menuntukan harus dibangun pos dimana pos dimana," kata Dedik, Selasa (8/6) kemarin.
Dari wilayah manajemen itu kata dia, pihaknya sudah mengetahui mana wilayah yang memiliki perkembangan penduduk.
"Dari kajian itu kita juga menetukan ada perkampungan mana yang padat penduduk. Antisipasinya memang bukan hanya motor tapi juga bisa dipakai hydrat kering," jelasnya.
Lanjut dia, perkampungan padat penduduk di Surabaya memiliki bentuk wilayah yang berbeda-beda.
Hal itu menjadi perhatiannya, solusi pun ditentukan dengan membangun hydrant kering.
"Karena untuk yang (wilayah) padat itu sudah ada solusi, berdasarkan kajian kita akan membangun hydrat kering ya,"
Ada beberapa hydrant kering sudah dibangun. Salah satunya di wilayah Banyu Urip.
"Di banyu urip satu satunya di jetis. Di jetis itu CSR dari Pertamina karena dekat dengan pertamina," terangnya.
BACA JUGA: Menkes Pesan ke Warga Surabaya dan Madura, ini Katanya
Selain itu simulasi rutin dilakukan, mengingat situasi saat ini masih dalam kondisi pandemi, hal itu digelar melalui video daring. Alhasil, ada peningkatan pemahaman penanganan dini kebakaran di tengah masyarakat.
"Angka itu naik signifikan, ada kenaikan sekitar 25 persenan lah dari yang tahun kemarin," pungkasnya. (nan)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News