Dalam Dua Pekan Sebanyak 322 Pasien Covid-19 di Bangkalan

09 Juni 2021 04:00

Jatim.GenPI.co - Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron mengemukakan kasus baru Covid-19 di wilayahnya mencapai angka 322 dalam dua pekan terakhir.

Dimana jumlah kasus tertinggi di Kecamatan Arosbaya, Klampis, Geger, dan Bangkalan.

BACA JUGA: Ahli Biomolekular Unair Jelaskan 4 Mutasi Covid-19, Simak Ya

"Data penderita Covid-19 ini mulai tanggal 10 April hingga 7 Juni 2021," kata bupati saat menyampaikan paparan pada rapat koordinasi penanganan Covid-19 di Pendopo Agung Pemkab Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Selasa (8/6) kemarin.

Untuk menangani masalah itu, Pemkab Bangkalan telah menyiapkan fasilitas kesehatan di RSUD Syarifah Ambani Rato Ebu (Syamrabu).

Di sana sudah terdapat 150 tempat tidur dan kini telah digunakan untuk 93 pasien Covid-19.

"Pasien COVID-19 yang dirawat di RSUD Bangkalan ini adalah pasien yang positif, akan tetapi mengalami gejala," katanya.

Sedangkan untuk pasien Covid-19 yang positif namun tidak mengalami gejala atau OTG. Maka tim Satgas Covid-19 Bangkalan menempatkan di Balai Diklat Pemkab Bangkalan, dengan kapasitas 74 tempat tidur.

Sampai saat ini sudah digunakan oleh 35 pasien.

Bupati juga menuturkan bahwa penderita Covid-19 bukan hanya dari kalangan tenaga medis dan warga saja, tetapi juga berasal dari pekerja migran Indonesia Bangkalan.

"Untuk penanganan atau isolasi bagi pekerja migran ini, kami menyiapkan balai latihan kerja dengan kapasitas 30 tempat tidur, dan sampai saat ini sudah terisi 17 orang," ujar bupati.

Selain itu, bupati menyampaikan hasil kegiatan penyekatan pada 7 Juni 2021 di akses Jembatan Suramadu dan Pelabuhan Kamal.

Ia menuturkan sebanyak 1.364 orang telah dilakukan rapid test antigen dan hasilnya 28 orang dinyatakan reaktif dan setelah dilakukan tes usap sebanyak delapan orang terkonfirmasi positif.

Ra Latif, sapaannya menjelaskan, berdasarkan hasil analisa, penyebab lonjakan kasus Covid-19 karena transmisi lokal.

Yakni terjadi di klaster keluarga dari pemudik, pada Hari Raya Ketupat di Arosbaya, dimana masyarakat biasa menggelar tradisi kumpul bareng keluarga dan kegiatan itu mengabaikan protokol kesehatan.

Selain itu, petugas tidak bisa melakukan pelacakan pada masyarakat yang terlebih dahulu diketahui terpapar Covid-19 karena masyarakat Bangkalan banyak yang menolak dan tidak kooperatif dengan petugas.

BACA JUGA: Menkes Pesan ke Warga Surabaya dan Madura, ini Katanya

"Saat ini kami meminta petugas menggerakkan personelnya ke desa-desa guna menjalankan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro, seperti babinsa dan bhabinkamtibmas," katanya.

Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron memaparkan penanganan COVID-19 di Pendopo Agung Pemkab Bangkalan ini kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Ganip Warsito, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan perwakilan Komisi VII DPR RI. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Fitra Herdianariestianto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM