GenPI.co - Wakil Ketua Pengurus Daerah (PD) Pemuda Muhammadiyah Sidoarjo Ahmad Nidhom mengungkapkan keengganannya masuk ke dalam kepengurusan Partai Amanat Nasional (PAN) setempat.
Nidhom mengaku mendapat tawaran pasca Musyawarah Daerah (Musda) V DPD PAN 13 Februari 2021 lalu.
“Salah satu elemen yang diincar untuk masuk dalam kepengurusan itu adalah Pemuda Muhammadiyah. Tawaran itu langsung dari sejumlah anggota tim formatur yang telah terbentuk,” ujar Nidhom, Selasa (2/3).
Ia mengaku punya alasan tak mau masuk kepengurusan PAN. Menurutnya, PAN belum memberikan dampak apapun terhadap penguatan organisasi di Pemuda Muhammadiyah.
“Sementara hari ini Pengurus Daerah Pemuda Muhammadiyah Sidoarjo tengah serius berbenah untuk penguatan basis gerakan baik di tingkat cabang hingga ranting,” katanya.
Pengurus Muhammadiyah, kata dia, ingin fokus pada kaderisasi, penguatan manajemen, pembinaan dai muda, dan meneguhkan jihad ekonomi.
“Ihktiyar ini tentu tidak akan berseiring dengan kepentingan-kepentingan di partai,” ungkapnya.
Nidhom juga melihat, kondisi PAN dalam beberapa waktu terakhir yang begitu banyak faksi. Banyak irisan-irisan partai yang memisahkan diri dari PAN dan bergabung dengan komponen partai lain.
“Apalagi komunikasi yang dibangun anggota tim formatur ini sangat buruk. Ada yang dating tanpa basa-basi Cuma minta surat rekomendasi Pemuda Muhammadiyah. Dan kami pastikan tidak ada selembar pun surat rekomendasi itu dikeluarkan,” katanya.
Sejauh ini, menurut Nidhom, kalaupun kader Pemuda Muhammadiyah akan berdiaspora ke dunia politik, banyak pilihan partai.
"Terlebih saat ini bermunculan berbagai partai baru yang mungkin dapat menjadi pilihan alternatif kalau Pemuda Muhammadiyah harus memilih jalan politik,” tuturnya.
“Maka pertimbangannya tidak akan jauh dari ikhtiar untuk memperjuangkan Muhammadiyah. Hal itu juga yang akan menjadi alasan dalam menentukan partai mana yang akan dipilih,” imbuhnya. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News