Jatim.GenPI.co - Rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Prof. Mohammad Nasih mengingatkan perhatian kusus pada kasus Covid-19 di Bangkalan.
Menurutnya, penanganan kasus di Bangkalan harus dilakukan dengan spesifik. Mengingat penyebarannya yang sangat kuat dan cepat.
BACA JUGA: Mutasi Covid-19 Asal India Ada di Surabaya, Eri Lakukan Tracing
"Kami mendengar bahwa ada peningkatan di Rumah sakit Khusus Infeksi Universitas Airlangga (RSKI Unair) sebelumnya hanya 21-an, kini sudah 40 sekian bahkan 50 (pasien) lebih yang ditangani di RSKI," ujarnya, Senin (14/6).
Peningkatan cukup cepat tersebut menandakan perkembangan virus yang patut diwaspadai.
"Ini menandakan bahwa ada peningkatan yang cukup tajam dan penyebaran yang cukup cepat," katanya.
Hasil uji sampel yang dilakukan Institute Tropical Disease (ITD) menyebutkan adanya kemiripan strain virus Covid-19 yang ada di Bangkalan dengan di Kudus.
Nasih mengatakan, kesimpulan ITD sementara ini mengungkapkan spesimen Covid-19 dua daerah itu menyerupai virus corona B16172 atau varian India.
"Hasilnya nampaknya tidak jauh-jauh dari Kudus, tapi kami belum bisa menyimpulkan apa-apa karena sampel yang baru bisa diidentifikasi masih tiga," ungkapnya.
Ia mengakui, baru berhasil mengidentifikasi tiga dari 24 sampel Covid-19 Bangkalan. Sebab, lainnya yang diterima tidak sempurna. Hasilnya pun tak tepat.
BACA JUGA: Tak Perlu Keluar Banyak Uang, 3 Bahan Alami Dapat Cerahkan Wajah
Dari hasil tiga sampel yang diteliti itu, Nasih telah menyampaikan kepada Menteri Kesehatan, Gubernur Jawa Timur dan Kepala Dinas setempat.
"Intinya kami belum bisa menyimpulkan macam-macam, karena sampel yang kami dapat masih sangat sedikit, dan ada beberapa sampel yang bermasalah," tegasnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News