Jatim.GenPI.co - Gresik kembali kebanjiran. Sebelas desa di 2 kecamatan, Benjeng dan Balongpanggang terendam setelah hujan deras yang mengguyur wilayah setempat.
Luapan air Sungai (Kali) Lamong menggenangi sejumlah rumah dan sekolah dasar (SD).
BACA JUGA: Sertijab Bupati Gresik, Khofifah Sampaikan Terima Kasih
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik Tarso Sagito merinci selesah daerah yang terdampak banjir, yakni Desa Sekarputih, Banjaragung, dan Pucung.
Kemudian Wotansari, Ngampel, dan Karangsemanding, semuanya di Kecamatan Balongpanggang. Di sejumlah desa tersebut ketiggian air hingga 50 meter.
Sedangkan di Kecamatan Benjeng, ada lima desa yang terendam banjir, masing-masing Desa Sedapurklagen, Deliksumber, Kedungrukem, Munggugianti, dan Lundo.
Tarso menyebut, sejumlah rumah terendam banjir. Di Desa Pucung misalnya, ada 300 rumah tergenang.
Lalu di Desa Wotansari ada 190 rumah yang terendam banjir. Sedangkan untuk fasilitas umum, seperti balai desa, puskesmas, dan SDN Sedapurklagen juga ikut terendam.
Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gresik Gunawan Setiaji mengatakan, rencana normalisasi Sungai Lamong akan dilakukan dimulai awal April 2021.
Tahap pertama, yang diprioritaskan yakni wilayah hilir dulu, yaitu dari Kecamatan Cerme tepatnya di Desa Tambakberas ke Jono.
"Awal April dipasang tanggul parapat seperti beton. Yang hilir dulu, karena paling bawah, terdampak wilayah Cerme, Tambakberas, Jono, Pandu. Selama ini pemilik tambak terdampak ekonomi besar," katanya, Sabtu (13/3)
BACA JUGA: Pedagang di Tiga Pasar Gresik Jalani Vaksinasi
Sedangkan untuk wilayah tengah dan hulu akan dinormalisasi bertahap. Mengingat anggaran dari Kementerian Pekerjaan Umum Rp 100 miliar untuk pengerjaan betonisasi tanggul tahap pertama.
Ia berharap betonisasi membuat air bisa cepat mengalir ketika sampai di hilir, dan tidak sampai lama merendam desa. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News