BMKG Juanda Jelaskan Cuaca di Jatim, Kemarau Tapi Masih Hujan

28 Juni 2021 13:30

Jatim.GenPI.co - Sejumlah daerah di Jawa Timur saat ini sudah masuk musim kemarau, namun hujan masih sering turun. BMKG Juanda memberikan penjelasannya.

Menurut PMG Muda Stasiun Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda Surabaya, Rendy Irawadi. Ada 3 hal yang menyebabkan hujan saat musim kemarau antara lain:

BACA JUGA: Pemkot Surabaya Habis-Habisan Hadapi Lonjakan Kasus Covid-19

1. Terjadi siklus gelombang Madden Julian Oscillation (MJO) dan gelombang ekuatorial Rossby, menunjukkan adanya aliran massa udara pemicu hujan di Jatim.

2. Menghangatnya suhu muka laut di perairan barat Sumatera (indeks dipole mode negatif) dan memicu munculnya pusat tekanan rendah di perairan dekat Sumatera dan Jawa. Sehingga, berakibat terjadi pemusatan aktivitas awan konvektif.

3. Menghangatnya suhu muka laut lokal di selatan Jawa dan Nusa Tenggara, dinilai berkontribusi peningkatan uap air di atmosfer.

Rendy menuturkan, dengan meluruhnya MJO dan gelombang Rossby, musim kering diperkirakan terjadi di awal Juli 2021.
 
"Informasi akan kami update kembali, jika anomali musim kemarau akan berpotensi terjadi dalam jangka waktu lebih panjang," ujar dia, sebagaimana mengutip dari ayosurabaya, Senin (28/6).

BACA JUGA: Gempa Gunung Kidul Dirasakan Sampai Nganjuk dan Malang

Sementara itu, BMKG Juanda Surabaya telah mengeluarkan peringatan dini 3 harian terkait hujan dengan intensitas rendah hingga lebat disertai petir dan angin kencang pada tanggal 28,29, dan 30 Juli 2021.

Sejumlah wilayah yang perkirakan akan mengalami hujan tersebut mulai dari Malang, Pacitan, Ponorogo, Kediri, Pasuruan, Probolinggo, hingga Trenggalek. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Fitra Herdianariestianto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM