Jatim.GenPI.co - Pemkot Surabaya mulai memproduksi peti mati. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi ingin memastikan tidak ada antrean pemulasaraan jenazah.
”Saya dapat laporan ada warga meninggal dunia yang harus mengantre 20 jam untuk dimakamkan sesuai protokol Covid-19. Aku sedih. Sudah seda (meninggal) tapi juga harus mengantre,” ujar Eri, Jumat (2/7).
BACA JUGA: RSUD Gambiran Berjibaku Tangani Covid-19: Kami Sangat Lelah
Ia melihat, munculnya antrean pemulasaraan jenazah karena terbatasnya jumlah petugas dan peti mati.
Karenanya ia berharap dengan produksi peti mati ini dapat mengurangi beban pemakaman.
Nantinya, kata dia, peti mati langsung didistribusikan ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Keputih.
Pihaknya juga menyediakan petugas yang mengurus jenazah di sana. "Kami mandikan dan masukan ke peti lalu kita makamkan," kata dia.
Pun demikian, Eri tak berharap jika peti mati itu digunakan. Ia ingin warga Surabaya sembuh dan kasus kematian segera turun.
"Jangan sampai yang meninggal banyak. Kami buatkan, tapi ya semoga tidak terpakai," katanya.
BACA JUGA: Keren! Mahasiswa ITS Rancang Mobil SUV Listrik Ramah Lingkungan
Sementara itu, per Senin (28/6) angka pasien Covid-19 meninggal dunia mencapai 40 orang.
"Tapi saya berharap tidak ada yang terpakai nanti. Semoga bertambah kurang (angka kematian)," kata dia. (nan)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News