Jatim.GenPI.co - Banjir menerjang enam kecamatan di Lamongan. Rata-rata ketinggian air mencapai 25-85 centimeter.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan enam daerah yang dilanda banjir diantaranya, Karangbinangun, Glagah, Deket, Kalitengah, Turi, dan Karanggeneng.
BACA JUGA: Pemkab Mojokerto Beri Bantuan Bahan Pokok Untuk Korban Banjir
Kepala Seksi Tanggap Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan Muslimin mengatakan, banjir kali ini merupakan gelombang kedua akibat luapan Sungai Bengawan Njero.
Kendati tidak terlalu besar dibanding yang pertama lalu, namun banjir kali ini merendam 5.947 rumah.
"Setelah sempat surut di awal Februari lalu, sejumlah kecamatan di Kabupaten Lamongan kembali dilanda banjir lagi," ujar Muslimin, Senin (15/3).
Pihaknya mencatat, sebanyak 5.957 Kepala Keluarga terdampak banjir, dengan total 27.419 jiwa.
Sedangkan estimasi kerugian akibat banjir susulan diperkirakan mencapai Rp 25,5 miliar, dilihat dari luasan lahan tambak yang tersapu banjir seluas 7.623 hektare (ha).
"Kami belum bisa menyalurkan bantuan ke wilayah yang terdampak banjir, lantaran kondisi cuaca yang belum memungkinkan," katanya.
BPBD Lamongan menunggu waktu yang tepat untuk menyalurkan bantuan. Mengingat dalam beberapa hari belakangan cuaca ekstream masih memungkinkan air untuk naik kembali.
Terpisah, Kepala Bagian Prokopim Pemkab Lamongan Arif Bachtiar mengatakan, pemkab telah mengaktifkan semua pompa dengan kapasitas 500 hingga 1.000 meter kubik per detik yang ditempatkan di dua titik.
BACA JUGA: Dinkes Probolinggo Siapkan 5 Posko Warga Terdampak Banjir
Ia menjelaskan pompa-pompa air itu sudah lama diaktifkan dan ke depan dilakukan peningkatan dan optimalisasi daya tampung embung, rawa dan saluran.
"Kami juga akan melakukan komunikasi lintas kabupaten, seperti dengan Bojonegoro, Tuban dan Gresik," katanya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News