Jatim.GenPI.co - Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Surabaya dr Brahmana Askandar Tjokroprawiro mengungkapkan, tenaga dokter tidak sebanding dengan peningkatan kasus Covid-19 belakangan ini.
"Kapasitas tenaga dokter tidak sebanding dengan kasus yang melonjak, yang mengakibatkan pelayanan tidak optimal," ujarnya, Kamis (8/7).
BACA JUGA: 75 Dokter Positif Covid-19, IDI Surabaya Sindir Penanganan Hulu
Tidak heran, bila banyak petugas kesehatan yang tumbang terpapar Covid-19.
Data milik IDI Jatim, setidaknya ada 212 orang tenaga dokter yang terkonfirmasi Covid-19.
Jumlah tersebut belum termasuuk tenaga Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS), perawat, tenaga pemulasaran dan lain-lain.
Banyaknya tenaga medis yang terpapar Virus Corona tersebut tentu mempengaruhi pelayanan di rumah sakit.
Sebenarnya, kata dia, penambahan kapasitas sudah dilakukan. Tetapi ruang-ruang darurat seringkali juga menimbulkan pekerja esktra bagi tenaga kesehatan.
Tak jarang atap bocor, dokter juga yang terpaksa mengepel sendiri.
Menambah tenaga kesehatan menjadi pekerjaan yang berat, meski ruang-ruang perawatan tambahan sudah tersedia.
Sebab itu, Brahmana meminta masyarakat untuk patuh protokol kesehatan (prokes). Dengan begitu diharapkan penyebaran Covid-19 bisa ditekan.
"Selama atap yang bocor tidak ditekan, jumlah kasus tetap meledak, berapapun tenaga untuk membersihkan lantai ditambah, lantai tidak akan pernah bersih," sindirnya.
BACA JUGA: Langgar Aturan PPKM Darurat, 18 Warga Sidoarjo Siap-siap Disidang
Sementara itu, salah satu mahasiswa PPDS 1 Obstetri dan Ginekologi FK Unair - RSUD Dr. Soetomo Surabaya, dr. Aliy Akbar Al Busani menghembuskan nafas terakhir setelah berjuang melawan Covid-19.
Dokter Aliy meninggal dunia pukul 08.12 WIB di Ruang Intensif Khusus (RIK 1) RSUD Dr Soetomo, Kamis (8/7). (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News