Banyak Warga Meninggal Saat Isoman Dikubur di Makam Kampung

16 Juli 2021 15:00

Jatim.GenPI.co - Pimpinan DPRD Surabaya AH Thony menyebut, banyak warga yang menjalani isolasi mandiri (isoman) meninggal tanpa diketahui positif Covid-19 atau tidak.

Warga yang meninggal tersebut juga dimakamkan di makam kampung.

BACA JUGA: Manuver Pemkab Sidoarjo Diharapkan Bisa Tekan Penyebaran Covid-19

"Sekarang ada tren, warga isoman meninggal dimakamkan pakai non-protokoler di makam kampung," kata Wakil Ketua DPRD Surabaya AH Thony, Jumat (16/7).

Lanjut dia, warga yang meninggal tersebut tidak dicek apakah positif Covid-19 atau negatif. Selain itu, warga yang takziah juga banyak, sehingga bisa jadi salah satu pintu penyebaran dan penyebab lonjakan warga terpapar Covid-19.

Thony mengatakan, beberapa hari yang lalu, pihaknya mendapat laporan bahwa ada 12 warga yang meninggal akibat Covid-19 alam satu kelurahan di Kelurahan Sawunggaling, Kecamatan Wonokromo.

Ia pun kurang sepakat jika jenazah Covid-19 dimakamkan di tempat pemakaman umum di kampung.

Menurut Thony, menghormati yang sudah meninggal adalah kewajiban, tapi juga harus memikirkan yang masih hidup agar kelangsungan kesehatan dan hidupnya terjaga lebih baik.

Untuk itu, kata dia, pihaknya setuju jika ada wacana Pemkot Surabaya yang menambah tempat pemakaman umum (TPU) baru di Waru Gunung menyusul lahan di pemakaman Keputih dan Babat Jerawat mulai penuh.

"Lebih baik di sana (Waru Gunung) lebih aman untuk memotong mata rantai penyebaran COVID-19 ," katanya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya Anna Fajriatin mengatakan, jauh-jauh hari, pihaknya sudah mengusulkan kepada camat dan lurah, dimana ada lokasi di wilayahnya yang bisa digunakan sebagai tempat pemakaman.

"Kami juga mengirimkan surat usulan makam mana saja yang memungkinkan untuk dilakukan asesmen," katanya.

BACA JUGA: Cara Mendapatkan Bantuan Permakanan Pemkot Surabaya bagi Isoman

Hanya saja, kata dia, kalau di makam kampung tidak semua warga setuju. Bahkan jika jenazah diketahui positif Covid-19, banyak warga yang menolak.

Ia mengaku tidak bisa berbuat banyak karena lahan makam kampung bukan aset pemkot sehingga tidak bisa memaksa dibuat tempat pemakaman. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Fitra Herdianariestianto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM