Pemkot Madiun Butuh Tambahan Relawan Tenaga Medis, Berminat?

21 Juli 2021 00:00

Jatim.GenPI.co - Pemkot Madiun mengaku kekurangan tenaga kesehatan untuk menangani pandemi Covid-19 gelombang kedua. 

Wali Kota madiun Maidi mengatakan, sebenarnya telah menambah enam dokter dan 20 tenaga kesehatan (nakes). 

BACA JUGA: Wali Kota Madiun Tidak Mau Warganya Kelaparan Selama PPKM Darurat

Namun jumlah tersebut masih dinilai kurang dengan masih tingginya pasien positif dan angka kematian di wilayahnya. 

"Jumlah kematian selama Juli saja, tanggal 1-19 sudah mencapai 162 orang. Bahkan, pada hari Senin (19/7) tercatat kasus kematian mencapai rekor dengan 21 orang," ujarnya, Selasa (20/7). 

Ia mengaku mempersilahkan nakes yang ingin bergabung untuk membantu menangani pandemi. 

Saat ini yang dibutuhkan, kata dia, yakni posisi petugas pemakaman dan nakes. Setidaknya butuh 15 tim petugas pemulasaraan jenazah. 

"Tim ini tidak hanya memakamkan jenazah positif Covid-19, tetapi juga yang suspek. Jadi pekerjaannya memang berat," katanya.

Syaratnya, untuk tim pemulasaraan jenazah diutamakan laki-laki yang berbadan besar. Karena tugasnya mengangkat peti jenazah juga. 

Sedangkan tenaga medis dan kesehatan diharapkan yang mau bekerja empat sampat lima sift sehari. Karena agar bisa punya waktu untuk beristirahat.

Pemkot menjamin kesejahteraan para petugas pemulasaraan jenazah tersebut sesuai UMR Kota Madiun, yakni sekitar Rp 1,8 juta per bulan.

BACA JUGA: Polda Jatim Bagikan Daging Kurban untuk Warga Terdampak Covid-19

Maidi berharap, ada banyak relawan yang bergabung. Mengingat saat ini tren penularan Covid-19 masih tinggi. Pun dengan kematian di Kota Madiun. 

"Silakan saja yang berminat untuk mengirimkan lamarannya. Lamaran ditujukan kepada Wali Kota Madiun dan ditembuskan ke dinas terkait. Berkas bisa dikirim ke Balai Kota Madiun," kata Maidi. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM