Jatim.GenPI.co - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa membeberkan ada 1,3 juta siswa SMA/SMK dan SLB yang harus menerima suntikan vaksin Covid-19.
Jadwal penyuntikan vaksin ini harus dilakukan sebelum dimulainya pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas.
BACA JUGA: Anggota DPRD Surabaya Angkat Topi Buat Nakes
"Di Jatim ada sebanyak 1,3 juta siswa jenjang SMA/SMK dan SLB yang menjadi kewenangan Pemprov untuk menerima vaksin sebelum digelarnya pembelejaran tatap muka," kata Gubernur Khofifah saat meninjau vaksinasi pelajar di SMA Trimurti Surabaya, Jumat (23/7).
Meskipun masih ada 1,3 juta siswa yang belum menerima suntikan vaksin, ia optimis hal tersebut bisa dilakukan. Mengingat jumlah vaksinator dan fasilitas pelayanan kesehatan cukup untuk memberikan vaksin kepada pelajar.
"Semangatnya luar biasa. Jadi kita berbagi jumlah vaksin yang diterima. Jadi sebetulnya kita terus menggerakkan seluruh energi yang ada untuk memaksimalkan sasaran yang memang menjadi prioritas," ujarnya.
Pemprov Jatim tidak memberikan target waktu untuk vaksinasi bagi pelajar. Lantaran vaksin sendiri dibagi dengan kabupaten/kota.
"Sebelum Pak Presiden meluncurkan, kita sebetulnya telah memulai lima hari sebelumnya. Ada yang berbasis pesantren, ada yang berbasis sekolah. Kita maksimalkan sesuai dengan stok vaksin," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi menjelaskan, saat ini baru sejumlah sekolah yang menggelar vaksinasi. Di Surabaya misalnya, SMAN 5, SMAN 6, dan SMA Trimurti Surabaya yang sudah menggelar vaksin.
BACA JUGA: Vaksinasi di Kota Surabaya, Dapat Acungan Jempol
"Jadi secara persentase, kalau untuk siswa masih relatif kecil, masih sekitar 2 persen dari jumlah siswa di seluruh Jatim," ujarnya.
Lanjutnya, sesuai pesan Gubernur Khofifah, seluruh bupati dan wali kota, agar memperioritaskan vaksin Covid-19 kepada pelajar, sehingga saat PTM nanti semua sudah tervaksin. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News