September, Vaksin Merah Putih Siap Uji Klinis

27 Juli 2021 17:30

Jatim.GenPI.co - Rektor Unair Prof. Dr. Mohammad Nasih optimis vaksin Merah Putih bisa masuk tahap uji klinis September 2021 meski sempat terkendala uji imunitas di hewan makaka.

Prof. Nasih dalam keterangannya, mengutip dari ANTARA, mengakui bahwa saat ini pengembangan vaksin metode inactiveted virus memang mengalami keterlambatan, karena beberapa kendala dalam sistem dan skema riset.

BACA JUGA: Pengamat Soroti Vandalisme Puan Maharani

"Kami mengalami beberapa kendala. Hewannya susah dicari dan dari 40 makaka yang ada, tidak banyak yang layak uji. Saat ini cuma ada lima makaka yang lolos dan layak uji," kata Prof. Nasih.

Salah satu yang membuat kendala, ungkapnya, proses mencari hewan makaka yang lama karena harus menunggu dalam hitungan bulan.

"Ya, sistemnya begitu, tidak bisa cepat. Kalau ada kekurangan apa harus nunggu lama untuk memenuhi bahannya," ujarnya.

Ia menjelaskan, uji hewan merupakan uji tantangan vaksin terhadap virus dengan medium hewan makaka, dimana hewan makaka yang telah diimunisasi vaksin, selanjutnya ditunggu satu bulan dan ditantangkan dengan virus mutasi baru. Jika hasilnya virus mampu diaktivasi vaksin, uji hewan dinyatakan berhasil.

Prof. Nasih optimis September tahun ini, kedua vaksin platform Unair, yakni Inactivated Virus dan Adenovirus untuk vaksin Merah Putih akan tetap bisa masuk tahap uji klinis.

"Masih ada waktulah ini. Kalau setelah ini tidak ada kendala lagi, uji hewan berhasil, ya September itu insya-Allah sudah bisa masuk uji klinis tahap satu," katanya.

Sementara itu Koordinator Produk Riset Covid-19 Unair Surabaya Prof. Ni Nyoman Tri Puspaningsih menambahkan platform Adenovirus sedang menunggu produksi adeno-rekombinan skala laboratorium.

Lanjut Prof. Nyoman, platform ini menggunakan desain welltype dan mutan untuk melawan varian Delta. Selain itu, metode Adenovirus sama dengan yang dipakai oleh vaksin AstraZeneca.

BACA JUGA: Gubernur Khofifah Perbanyak Stasiun Isi Ulang Oksigen, Tapi...

"Dalam platfrom adeno kita mendesain untuk welltype yang dari Wuhan dulu dan yang mutan. Tampaknya peluang lebih baik kita pakai desain yang mutan karena yang Wuhan kan tidak ada sama sekali. Jadi, ke depannya kami pakai desain yang mutan karena saat ini kan sudah varian Delta," ujarnya.

"Dalam inactiveted juga virusnya pun sudah virus mutan. Kita sudah ada strategi untuk mengikuti perkembangan virusnya, jadi bukan Wuhan yang zaman lama itu insya-Allah Inactiveted juga bagus untuk melawan virus mutan termasuk varian Delta," ujarnya. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Fitra Herdianariestianto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM