BOR di Surabaya Turun, DPRD: Tetap Waspada

29 Juli 2021 11:30

Jatim.GenPI.co - Keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit perawatan pasien Covid-19 di Surabaya mengalami penurunan.

Pimpinan DPRD Kota Surabaya tetap mengingatkan bahwa penangan harus terus digencarkan.

BACA JUGA: Insentif Belum Dibayar Sejak 2020, Nakes di Nganjuk Curhat

Tak boleh ada pihak yang menganggap kasus sebaran pandemi corona ini sudah berakhir.

"Bisa dikatakan begini, BOR menurun itu hal yang baik kita sambut, tetapi kondisi masih rawan. Kondisi rawan saat ini pada sektor potensi penyebaran itu masih beresiko," kata Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti saat dihubungi GenPI.co, Kamis (29/7) kemarin.

Reni menyebut, angka BOR rumah sakit untuk merawat pasien Covid-19 kini berada di bawah angka 90 persen.

Walhasil, adanya pengurangan beban keterisian di rumah sakit bisa membuat warga yang terpapar bisa segera mendapatkan penanganan.

"Jadi penurunan BOR memberikan kesempatan lebih besar kepada warga yang terpapar yang punya peluang untuk sembuh dan tertangani di rumah sakit," jelasnya.

Ia pun menyambut kabar baik ini. Pasalnya beberapa waktu lalu tingkat keterisian untuk perawatan pasien Covid-19 sempat tinggi.

"Di awal Juli itu bahkan BOR ventilator mencapai 100 persen saat itu. Tapi penurunan ini tidak hanya ventilantor dan BOR covid saja, tapi juga keseluruhan baik yang ventilator dan non ventilator," jelasnya.

BACA JUGA: Sudah Hampir Setengah Warga Madiun Tervaksin

Sebelumnya, Bed Occupancy Rate (BOR) di Kota Surabaya menyentuh angka 87 persen. Jumlah itu terus mengalami peningkatan.

"BOR bagi pasien Covid-19 di Surabaya mencapai 87 persen," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, (26/6). (nan)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM