Vaksinasi Dosis Kedua Kacau, Wali Kota Surabaya Disindir Habis

05 Agustus 2021 19:30

Jatim.GenPI.co - Pelaksanaan vaksinasi dosis kedua di Kota Surabaya mendapat parhatian dari Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Agatha Retnosari. 

Agatha menyoroti adanya laporan seolah vaksinasi dosis kedua diperebutkan. Masyarakat yang mengantre pagi akan mendapatkan jatah suntikan kedua. 

BACA JUGA: Miris, Gedung Perkantoran di Surabaya Sepi Atribut Merah Putih

"Kami mendesak pemerintah daerah untuk cepat tanggap melakukan antisipasi agar kejadian ini tak terulang," ujarnya, Kamis (5/8). 

Menurutnya, Pemkot harusnya lebih manusiawi dengan memanfaatkan teknologi. Bisa melalui pesan singkat atau aplikasi pesan yang tersedia di gawai. 

Dengan begitu otomatis basis data bisa terekap berdasarkan pelaksanaan vaksinasi dosis pertama. 

"Jangan sampai warga yang sudah telat 10 hari dari jadwal pemberian dosis dua, kalah cepat rebutan nomor antrean dengan yang baru telat sehari, hanya gara-gara rebutan nomor antrean di puskesmas sejak dinihari," kata dia. 

Saat ini stok vaksin dosis kedua memang masih terbatas. Karenanya ia mengusulkan dua cara, pertama rentang waktu jadwal pemberian dosis dua. 

Kedua, gunakan pertimbangan epidemiologi, misalnya mengutamakan pemberian dosis dua untuk warga yang berusia 50 tahun ke atas serta memiliki komorbid. 

Dinas kesehatan atau puskesmas bisa memanfaatkan data pada vaksin pertama untuk cara kedua tersebut. 

"Saya yakin Wali Kota Surabaya memahami soal penggunaan basis data dan instrumen teknologi untuk memudahkan pelaksanaan vaksinasi," imbuhnya. 

Langkah tersebut, menurutnya, lebih manusiawi dibandingkan dengan berlomba-lomba tanpa kendali untuk bisa vaksin tanpa melakukan prokes. 
Selain menyoroti sistem antrean, ia juga meminta Pemprov Jawa Timur untuuk memenuhi pasokan vaksin di Puskesmas.

BACA JUGA: Kepala BKD Jatim Ingatkan Hal Penting, Peserta CPNS Wajib Tahu 

Agatha mengamati, stok vaksin di puskesmas rata-rata hanya 150-200, tapi di tempat lain, beberapa pihak bisa menjalankan vaksinasi gratis dalam jumlah yang lebih besar. 

"Untuk apa ada sentra vaksin yang lain jika pasokan di puskesmas belum bisa terpenuhi stok permintaannya," tandasnya. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM