Jatim.GenPI.co - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berharap pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) bisa bersinergi.
Khususnya dalam hal menyamakan data penerima bantuan sosial. "Saya berharap data ini bisa dikomunikasikan dengan kami, bisa menjadi satu," ujarnya, Sabtu (7/8).
BACA JUGA: Wali Kota Eri Memang Jempolan, Lihat Saja
Eri berharap tidak ada data masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang tumpang tindih.
Selama ini, kata dia, pihaknya telah melakukan survei ke bawah untuk mencari data MBR. Pun dengan PKH dan BPNT juga melakukan survei yang sama ke bawah.
"Jadi, nanti ke depan semua data menjadi satu bagian sebagai rumah besar atau rumah bersama yang ada di bawah naungan dinsos," katanya.
Permintaan Eri tersebut untuk memudahkan pemetaan keluarga tersebut mendapatkan bantuan seperti apa. Karenanya, ia mengajak untuk bersama bersinergi.
Dirinya ingin setiap kelurahan ada pendamping PKH, BPNT, LPMK serta jajaran Dinsos Surabaya.
"Mulai hari ini tidak ada yang jalan sendiri-sendiri di Surabaya, semuanya menjadi satu untuk umat Surabaya," tegasnya.
Mantan kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu mengaku telah berkonsultasi dengan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
"Saya sudah konsultasi kepada Bu Mensos, jika keluarga itu sudah mendapatkan PKH, jangan sampai mendapatkan lagi BP'NT atau pun bantuan dari daerah, supaya keluarga yang lain juga dapat," bebernya.
BACA JUGA: Erick Thohir: Mencintai Produk Lokal Jatim itu Keren
Dengan begitu diharapkan penerima bantuan bisa merata untuk seluruh keluarga yang berhak menerimanya.
"Saya tahu bahwa teman-teman ini langsung berada di bawah Kemensos. Namun, yang perlu saya sampaikan adalah warga yang tinggal di Surabaya itu tidak hanya warga yang ber-KTP Surabaya, tapi yang bukan KTP Surabaya juga banyak tinggal di Surabaya," tandasnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News