Refocusing, Pemkot Surabaya Habiskan Rp 284 Juta untuk Covid-19

10 Agustus 2021 14:00

Jatim.GenPI.co - Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti menyebut lonjakan kasus Covid-19 memaksa untuk melakukan refocusing anggaran. 

Sampai awal Agustus 2021 sudah terserap 49,32 persen atau Rp 284.989.016.784, dari yang dianggarkan sebesar Rp 577.884.936.360. 

BACA JUGA: Seruan Wawali Surabaya ke Pramuka Wajib Perhatikan

"Refocusing anggaran difokuskan pada bidang kesehatan, bidang ekonomi dan bidang jaring pengaman sosial. Dalam refocusing anggaran bidang kesehatan tertinggi capai 67,59 persen dari total anggaran refocusing," ujarnya, Selasa (10/8).

Politikus PKS itu memberikan catatan dalam refocusing anggaran untuk lebih diperkuat lagi. Menurutnya, refocusing anggaran hendaknya membawa output menurunnya lonjakan kasus Covid-19. 

Selain itu, ia juga menekankan penguatan mulai penanganan preventif-promotif (sisi hulu) dan sisi kuratif-rehabilitatif (sisi hilir).

Kemudian menekankan pada anggaran yang terkait langsung pada kesejahteraan warga agar tidak dikurangi. 

Seperti beasiswa kuliah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), serta perbaikan rumah tidak layak huni. 

Dirinya menyarankan insentif nakes agar dikaji kembali, agar nilai disesuaikan dengan insentif nakes yang bersumber dari APBN. 

Pemkot Surabaya diminta untuk menyisir masyarakat yang belum masuk dalam data kementeria sosial (kemensos). 

"Belum semua warga MBR masuk sebagai penerima. Oleh karena itu kekurangannya perlu dianggarkan di APBD. Prinsipnya adalah jangan ada MBR yang sama sekali belum terbantu dimasa PPKM ini," imbuhnya. 

Sementara terkait dengan stimulus usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), Reni menilai beberapa bantuan dari kementrian belum mampu meng-cover masyarakat terdampak.

BACA JUGA: 2 Komunitas di Ngawi Bantu Warga Terdampak Pandemi Covid-19

"Disamping memfasilitasi usaha mikro melalui bantuan CSR, jika tidak mencukupi agar dianggarkan dari APBD, namun dengan perencanaan dan berdampak pada sektor ekonomi," bebernya. 

Selama ini, kata dia, pemkot sudah melakukan penundaan atau pembatalan kegiatan. Jika nanti dilakukan lagi, Reni menyarankan untuk memperhatikan dampak ekonomi dan sosialnya. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM