Pemberian Vaksin Tahap 3 Nakes di Tulungagung Tidak Bisa Tuntas

11 Agustus 2021 04:00

Jatim.GenPI.co - Tenaga kesehatan (nakes) di Tulungagung mulai diberikan vaksinasi Covid-19 ketiga. 

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Tulungagung dr. Kasil Rokhmat mengatakan, vaksin tersebut berfungsi sebagai booster atau pendongkrak sistem imunitas tubuh. 

BACA JUGA: 2 Nama Siap Bersaing Perebutkan Kursi Wakil Bupati Tulungagung

Vaksin moderna tersebut diberikan secara bertahap kepada nakes. Vaksin ketiga ini memiliki ciri khas terjadinya kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI). 

Untuk itu tidak dilakukan secara massal, dan harus dilakukan bergantian.

"Strategi itu dipilih agar pemberian vaksin booster pada nakes tidak sampai mengganggu pelayanan kesehatan kepada masyarakat," kata Kasil, Selasa (10/8). 

Tiga hari pelaksanaan vaksinasi, kata dia, baru beberapa nakes yang sudah mendapatkannya. Dari total jumlah nakes, baru 1 persen yang sudah menerima suntikan. 

"Misal jika di suatu Puskesmas ada 100 orang, yang divaskin bisa 25 orang dulu. Ini menunggu KIPI-nya sembuh baru berikutnya,” terangnya. 

Ia menyebutkan, biasanya setelah mendapatkan suntikan vaksin akan muncul nyeri di tempat suntikan, linu-linu, hingga demam mencapai 49 derajat celcius.

KIPI vaksin moderna memang lebih tinggi dibanding Sinovac atau Astra Zeneca.

KIPI ini biasanya berlangsung selama 3-4 hari. "Yang disuntik kemarin di Dinkes hari Jumat (6/8), sampai Senin masih belum bisa masuk (kerja)," katanya.

Pihaknya telah mengantisipasi KIPI tersebut dengan memberikan obat sesuai gejala yang muncul, seperti jika panas maka cukup diberi obat penurun panas. 

Jumlah nakes di Tulungagung yakni sebanyak 5.260 orang. Pihaknya belum bisa memastikan vaksinasi tahap tiga ini bisa menjangkau semuanya. 

Mengingat banyak juga nakes yang menjadi penyintas Covid-19, dan masa kedaluarsanya hanya tiga bulan sejak diproduksi. 

BACA JUGA: Pengurus Baru GenBI Unair Terbentuk, Adakan Acara Secara Daring

"Penyintas yang terakhir itu baru boleh divaksin pada bulan 11 itu, jadi agak susah kita," jelasnya.

Jika terjadi demikian, maka vaksin yang tidak digunakan bakal dialihkan ke masyarakat umum. (ant) 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM