Jatim.GenPI.co - Pedagang di Hitech Mal Surabaya mengeluh kesulitan saat harus melakukan aktifitas.
Mereka tidak diizin masuk. Pengelola menyaratkan menunjukkan surat bukti vaksin untuk bisa masuk ke dalam gedung. Itupun hanya untuk pemilik tenant.
BACA JUGA: Jeritan Pedagang Hitech Mal, Terpaksa Buka Lapak di Jalan
Pengunjung tidak diperbolehkan masuk, meskipun juga telah disuntik vaksin.
Pemilik tenant pun sebagian terpaksa membuka jual beli maupun layanan servis dan jasa instalasi software di luar gedung.
Pembatasan tersebut dinilai merugikan pedagang di Hitech Mall. Priyatno salah satunya, ia mengaku omzetnya turun drastis akibat pembatasan tersebut.
"Pasti turun," ujar pria yang sudah sejak 2008 berjualan di Hitech Mal tersebut. Kamis (20/8).
Merosotnya pelanggan yang melakukan jasa perbaikan barang mempengaruhi pendapat Priyatno. Kini dirinya terpaksa hanya melayani pelanggan tetapnya saja.
"Ada 2 servisan printer. Kalau beli gak ada. Kalau beli soalnya ribet, harus dicoba harus dilihat," kata dia.
Pelanggan yang akan menggunakan jasanya terlebih dahulu menghungi melalui pesan singkat. Kemudian baru dilayani.
Marketing salah stand PC dan laptop di Hitech Mal, Kiki mengaku tokonya mengalami penurunan hingga 50 persen. Faktor tak diizinkannya pelanggan untuk masuk jadi hal paling besar.
"Pasti ada, kerugian waktu sama budget. Turun ke 50 persen. Sekarang beneran gak bisa masuk," terangnya.
BACA JUGA: 2 Bulan Terakhir Data Kematian Ibu Hamil Karena Covid Bikin Syok
Ia yang bekerja di toko berstatus sebagai official produk dalam sehari hanya mendapatkan orderan dalam jumlah kecil dan berasal dari pelanggan tetap.
"Kalau setiap store kaya saya gitu official kadang dalam sehari bisa sampai 8. Sekarang 1 atau 2 (orderan)," kata Kiki. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News