Jatim.GenPI.co - Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji beberapa hari yang lalu bertemu dengan dua pemain muda Persebaya, Muhammad Supriadi dan Rizky Ridho, Selasa (31/8).
Armuji mengundang kedua pemain itu dalam podcastnya. Nah, di dalam podcastnya itu keduanya curhat mengenai perjuangan menjadi seorang pemain sepak bola.
Supriadi bercerita, cita-cita menjadi pemain sepak bola sempat ditentang sang ayah. Bahkan ia tidak diperbolehkan keluar rumah.
"Tapi dengan segala cara saya mencoba untuk kabur dari rumah hanya untuk bermain bola," ungkap Supri.
Pemain asal Rungkut, Surabaya itu juga bercerita jika uang senilai Rp 1,8 juta harus melayang.
Kala itu, dirinya ditipu oleh oknum yang mengaku sebagai tim pencari bakat. Supri pun ditawari janji-janji manis untuk berkarir sebagai pemain sepak bola profesional.
Tekadnya untuk menjadi pesepak bola sudah bulat. Pemain yang mengisi pos lini tengah tak kenal kata menyerah, kakinya tak pernah berhenti berlari mewujudkan mimpi-mimpinya.
"Dan akhirnya bisa masuk ke dalam beberapa SSB hingga menjadi pemain andalan Garuda Asia," terangnya
Tak hanya itu, Supri juga pernah menimba ilmu di salah satu akademi milik klub legendaris asal Inggris, Liverpool.
Kini dia sudah menuai hasil perjuangannya. Pria kelahiran Surabaya ini tak melupakan orang-orang yang kurang beruntung, saat momen ramadhan dia pun rela berjualan es yang kemudian hasilnya disumbangkan kepada orang yang membutuhkan.
"Saya juga sempat berjualan es saat bulan puasa kemarin, dan keuntungannya diberi kepada teman-teman yang membutuhkan," ujar dia.
Cak Ji berharap agar generasi muda dapat mengoptimalkan perannya di berbagai bidang, di antaranya dalam dunia persepakbolaan.
"Saya mengajak agar arek-arek Suroboyo punya tekad kuat untuk mengharumkan nama Kota Surabaya di berbagai lini, baik di kancah nasional hingga internasional," tegas Cak Ji. (*).
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News