Jatim.GenPI.co - Pemkot Surabaya bakal menerapkan kembali Pembelajaran Tatap Muka (PTM), Senin (6/9).
Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya, Tjutjuk Supariono mengatakan, sekolah-sekolah di Kota Surabaya sudah punya kesiapan matang secara protokol kesehatan (prokes).
Hal itu terlihat dari sidak yang dilakukannya bersama dengan komisi D ke dua sekolah SMPN 6 dan SMP GIKI, Rabu (1/9).
"Tapi kami memastikan juga kelengkapan dari tiap sekolah dan ketika survey ke sana, komposisinya memang bagus," kata Tjutjuk sata dihubungi GenPI.co Jatim, Kamis (2/9).
Kendati demikian, penerapan PTM di tengah masa pandemi ini juga tetap harus memperhatikan masukan dari pakar epidemiologi dan IDI.
Pemkot Surabaya harus tetap melakukan monitoring secara menyeluruh.
"Bukan ketika masuk terus selesai tanpa follow up itu ndak gitu. Saya minta pemkot follow up juga proses-proses di bawah," imbuhnya.
Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu menambahkan, izin orang tua juga punya pengaruh penting pada keikutsertaan seorang pelajar dalam penerapan PTM.
"Wali murid sendiri jika masih keberatan untuk proses tatap muka, itu bisa juga mengajukan keberatan," ujarnya.
Soal penerapan 25 persen jumlah pelajar di dalam satu sekolah, Tjutjuk menyebut bahwa kebijakan itu merupakan prinsip kehati-hatian yang diambil oleh Wali Kota Surabaya.
"Kalau saya rasa, pak wali membuat peraturan 25 persen itu sudah ada refrensi atau saran dari pakar," terang Tjutjuk. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News