Jatim.GenPI.co - Pemprov Jatim mempersiapkan langkah antisipasi munculnya varian baru Covid-19, dimana salah satunya dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang pulang.
Maka dari itu prosedurnya terus diperketat. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, peningkatan pengamanan ini harus dilakukan.
"Ada PR bagi Jawa Timur, kami harus super waspada. Yaitu 26 provinsi, sebagian besar PMInya melayani (masuk melalui) Juanda, kata Khofifah, Senin (13/9) kemarin.
Ia meminta kepada seluruh stakeholder untuk memberikan pelayanan semaksimal mungkin kepada seluruh PMI. Termasuk penerapan tes swab PCR secara merata.
"Tidak ada di antara mereka yang bebas dari Swab PCR," tegasnya.
Ketika nantinya ada PMI yang dinyatakan terpapar Covid-19 namun tak bergejala, maka akan langsung dirawat di Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI).
"Kalau positif kemudian dia tidak bergejala maka masuk ke RSLI. Kalau mereka gejala ringan sampai sedang maka ke RS," kata Khofifah.
Sedangkan bagi mereka yang hasil PCRnya negatif akan langsung menjalani masa karantina yang dulunya 5 hari, kini menjadi 8 hari.
"Kemarin misalnya datang 619 orang. Hari ini datang 350 orang. Kami biasa update data per jam 23.59. Kalau mereka itu kemudian 8 hari di 1 titik, pasti akan lebih banyak yang kami layani," jelasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News