Jatim.GenPI.co - Pemprov Jawa Timur tak ingin kecolongan penyebaran Covid-19 terjadi pada saat tes SKD, PPPK guru dan non guru pada Senin (14/9) kemarin. Skrining ketat dilakukan.
Adapun skrining tersebut berupa tes antigen maupun swab PCR dengan hasil negatif, formulir deklarasi sehat dan bukti vaksinasi minimal dosis 1.
Tak hanya peserta, panitia pelaksana juga tes swab antigen atau swab PCR.
Skirning di lokasi juga diterapkan secara menyeluruh, baik peserta dan panitia menjalani pengecekan suhu tubuh, menggunakan masker dan direkomendasikan memakai face shield, wajib mencuci tangan saat akan memasuki area tes dan menjaga jarak.
Tes SKD CPNS dan PPPK menggunakan metode computer assisted test (CAT) yang juga sudah diatur sedemikian rupa, agar protokol jaga jarak tetap terlaksana.
Selain itu, panitia juga rutin melakukan disinfeksi baik di kursi, meja, komputer dan ruangan tes sebelum dimulai tes di tiap sesinya.
Bagi peserta yang suhu tubuhnya di atas 37,5 derajat celcius, panitia menyediakan bilik khusus dan terpisah dengan peserta lain. Sedangkan bagi yang hasil swabnya positif, akan dilakukan penjadwalan ulang (reschedule) tes menunggu arahan dari BKN.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa yang langsung hadir dalam SKD CPNS dan PPPK berharap, pelaksanaan tes bisa berjalan lancar. Sehingga para peserta bisa bergabung dengan keluarga besar Pemprov Jawa Timur.
Mantan Menteri Sosial (Mensos) Republik Indonesia juga berpesan agar para peserta percaya pada kemampuannya sendiri-sendiri.
"Jadi peserta jangan sekali-kali percaya dengan pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang menjanjikan dapat meloloskan tes dan sebagainya," tegasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News