Pengelola Tambak Udang Kena Sidak Pemkab Jember, Nelayan Senang

27 September 2021 19:00

Jatim.GenPI.co - Pemkab Jember menggelar sidak dan menertibkan pengelolaan tambak udang yang berada di sepanjang pesisir pantai selatan. Sidak ini membuat nelayan senang.

"Ada salah satu tambak udang yang menabrak garis sempadan pantai sehingga saya meminta pemilik tambak untuk menghentikan operasinya dan membongkar tambak udangnya yang melebihi garis sempadan," kata Bupati Jember Hendy Siswanto, Senin (27/9).

Bupati Jember tak sendiri, dia melakukan sidak bersama Wakil Bupati Jember M. Balya Firjaun Barlaman bersama sejumlah perangkat daerah melakukan sidak ke beberapa tambak udang di sepanjang pesisir pantai Desa Kepanjen, Kecamatan Gumukmas, Minggu (26/9).

BACA JUGA:  Teknologi Medis Surabaya Siap Bersaing dengan Luar Negeri

"Inspeksi mendadak kali ini merupakan tindak lanjut dari keluhan para nelayan yang disampaikan kepada kami beberapa waktu yang lalu dan kami sudah mengecek empat perusahaan tambak," tuturnya.

Ia menjelaskan pihaknya mengecek perusahaan mulai dari dokumen-dokumennya dan kondisi di lapangan, termasuk juga instalasi pengolahan air limbah (IPAL) yang dikeluhkan nelayan.

BACA JUGA:  Pemkot Surabaya Bakal Luncurkan Wisata Medis, 8 Faskes Ikut

"Kami evaluasi, yang salah kita arahkan untuk memperbaiki kesalahannya apa, yang penting adil dan tidak ada salah satu yang dikorbankan baik nelayan, warga sekitar maupun para pengusaha tambak," katanya.

Untuk urusan IPAL, Pemkab Jember akan menerjunkan tim ahli IPAL yang sudah bersertifikasi sehingga, bisa menentukan kesalahannya dimana dan bisa dipertanggungjawabkan.

BACA JUGA:  Lab Manufaktur FT UB Terbakar, Tak Ada Korban Jiwa

Sebelumnya, nelayan dan warga yang merupakan perwakilan Kelompok Perjuangan Masyarakat Kepanjen mengadukan persoalan limbah tambak udang yang diduga mencemari lingkungan.

Keluhan yang disampaikan warga dan nelayan seperti limbah yang dihasilkan dari tambak tersebut berdampak pada rusaknya tanaman pertanian.

Serta limbah yang dibuang ke laut merusak ekosistem biota laut dimana berdampak pada hasil tangkap nelayan.

"Lahan rusak, tanaman cabai, pepaya dan semangka tidak bisa dipanen. Rusak karena kena uap dan kincir itu," kata salah satu perwakilan warga Setyo Ramires. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Fitra Herdianariestianto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM