BNPT Ajak Masyarakat Lamongan Aktif Cegah Terorisme

25 Maret 2021 10:30

Jatim.GenPI.co - Direktur BNPT Brigjen Pol. R. Ahmad Nurwakhid mengajak maryarakat dam generasi muda Lamongan terlibat dalam pencegahan terorisme.

Melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT).

BACA JUGA: Gubernur Jatim Tawari Perancis Industri Halal

"Masyakarat harus memahami bahwa paham radikalisme tidak hanya menimbulkan rasa takut dan teror secara masif, namun juga menimbulkan korban," kata Nurwakhid dalam acara Webinar dan Talkshow Ngobrol Pintar Cara Orang Indonesia "NGOPI COI" kerja sama BNPT melalui FKPT Jatim dan Pemkab Lamongan seperti dikutip dari siaran pers yang diterima di Lamongan, Rabu.

Ia menjelaskan radikalisme terorisme membuat masyarakat terancam, takut dan timbul korban dimana merupakan kejahatan serius.

"Kalau bahasa Lamongan itu kejahatan nemen (parah), kejahatan sing wedyan dan biasanya motif pemicunya antara lain kesenjangan sosial, ketidakpuasan pada pemerintah, benci serta politik agama," tuturnya.

Lanjutnya, perlu kewaspadaan masyarakat khususnya yang ada di desa-desa terkait munculnya radikalisme.

Menurutnya satu bentuk oknum radikal selama ini yakni penolakan atau penyesatan terhadap kearifan lokal yang ada di sana.

Selain itu masyarakat diminta juga bijak dalam menggunakan media sosial.

Hal ini sebagai upaya mewujudkan Indonesia yang lebih aman, damai dan tentram. Serta meredam muncul paham radikalisme dan intoleransi di lingkungan masyarakat.

"Anak-anak muda Lamongan saya minta agar turut menjaga lingkungan tetap kondusif, di antaranya bijak bermedia sosial. Unggah konten yang informatif, yang bukan menyesatkan dan menimbulkan situasi gaduh di masyarakat," katanya.

BACA JUGA: Pemkot Batu Siapkan Vaksin Lansia

Wakil Bupati Lamongan Abdul Rauf yang juga menjadi pembicara dalam acara itu mengatakan Kabupaten Lamongan memiliki jumlah desa terbanyak di Indonesia dan memiliki desa Pancasila yang terletak di Desa Balun. Penamaan desa ini tentu atas dasar tingginya toleransi di desa ini.

"Di Lamongan kami memiliki desa Pancasila. Di namai desa Pancasila karena tingginya toleransi di desa ini. Ada tiga tempat ibadah agama, yakni masjid, gereja dan pura berdiri harmonis di seputar alun-alun desa tersebut dan tentu masyarakat selama ini guyub rukun satu sama lain," katanya. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Fitra Herdianariestianto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM