Soal Siswa SMA Meninggal Usai Divaksin, Ini Kata Dinkes Jember

06 Oktober 2021 06:00

Jatim.GenPI.co - Meninggalnya siswa di salah satu SMA di Jember atas nama Ananda Rahel Pratama (15) menyisakan duka mendalam.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jember dr Lilik Lailiyah mengatakan tengah melakukan investigasi terkait hal itu.

"Kami sudah menerima laporan terkait hal itu dan sudah melakukan investigasi dengan meminta keterangan sejumlah pihak mulai dari petugas kesehatan hingga keluarga korban," ujarnya, Selasa (5/10).

BACA JUGA:  Sudah Semangat Berangkat, Ratusan Warga Situbondo Tak Bisa Vaksin

Rahel diketahui meninggal dunia sepekan setelah mengikuti vaksinasi di sekolahnya SMA Negeri 1 Kencong Jember.

Tim investigasi, kata Lilik, telah turun meminta klarifikasi kepada tenaga kesehatan yang melakukan vaksinasi dan pihak rumah sakit. Ini untuk mencari tahu penyebab meninggalnya karena vaksin atau bukan.

BACA JUGA:  Pesawat Cessna Keliling Langit Jember, Ada Apa Ya?

"Setelah kami konfirmasi ke rumah sakit ternyata penyebab meninggalnya bukan karena vaksin, namun kami masih melakukan investigasi terkait kasus tersebut," kata dia.

Menurutnya, petugas biasanya memberikan form riwayat kesehatan sebagai skirining sebelum divaksin. Ada beberapa pertanyaan terkait sakit yang dideritanya.

BACA JUGA:  Siswa SMA di Jember Meninggal Usai Vaksin, Dindik Angkat Bicara

Sementara itu, keluarga korban dengan didampingi Lembaga Perlindungan Konsumen (LPK) RI Cabang Jember dengan penasehat hukumnya menyampaikan rilis terkait meninggalnya Rahel.

"Setelah melakukan vaksinasi, korban mengalami penurunan daya tahan tubuh dan itu berlangsung sampai dengan delapan hari setelah vaksin dan selanjutnya dilarikan ke puskesmas dan dirujuk ke RSUD Balung," kata penasehat hukum LPK Achmad Sarifudin Malik.

Saat dirujuk itulah Rahel sudah dalam keadaan sudah kritis dan tidak tertolong lagi.

Malik menyayangkan sikap petugas kesehatan yang arogan saat takziah ke rumah korban. Sehingga terjadi perselisihan di tengah keluarga yang sedang berduka.

"Awalnya pihak keluarga ikhlas menerima kejadian tersebut, namun menjadi marah karena ucapan salah satu tenaga kesehatan yang menyebabkan perselisihan," kata dia. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM