Jatim.GenPI.co - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya bakal menerapkan penggunaan geomembran.
Kabid Kelautan dan Perikanan DKPP Kota Surabaya, M Aswan mengatakan penggunaan alat ini untuk meningkatkan kualitas hasil produksi garam.
Aswan mengaku telah mengusulkannya dalam anggaran tahun 2022, soal pengadaan geomembran. "Kami sesuaikan juga dengan kondisi anggaran. Insya Allah di tahun depan, kita usulkan," ujarnya, Rabu (6/10).
Untuk diketahui, geomembran sendiri merupakan lapisan kedap air yang akan ditempatkan sebagai alas tambak.
Salah satu petani garam di Kelurahan Tambak Sarioso, Heri Susanto menyebut, untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas garam penerapan geomembran perlu dilakukan.
Artinya, kualitas produksi garam yang dihasilkan dapat tergantung dari pola pengelolaan tambak yang diterapkan.
"Kalau pakai geomembran itu kualitas dan mutu garam bisa lebih bagus dan halus," jelasnya.
Sebab geomembran untuk mencegah garam tercampur dengan tanah. Produksi lebih optimal, nilai jual bisa lebih tinggi.
"Kalau pakai geomembran (terpal), kualitasnya bagus, kalau alasnya tanah itu hasilnya garam grosok. Kami sebagai petani garam diusahakan pakai terpal atau geomembran," terangnya.
Berdasarkan data DKPP, pada bulan Agustus 2021, produksi garam di Kota Surabaya mencapai 3.377 ton. Jumlah itu fluktuatif, bergantung pada kondisi cuaca. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News