Yarsis Kini Punya RSI di Gresik

10 Oktober 2021 05:00

Jatim.GenPI.co - Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis) mempunyai Rumah Sakit Islam (RSI) di Gresik, yang diberi nama RSI Nyai Ageng Pinatih (RSI NAP).

Yarsis mendirikan RSI NAP sekaligus sebagai tempat praktik mahasiswa Unusa. Berdirinya RSI NAP sekaligus menambah daftar RSI yang dimiliki Yarsis.

Sebelumnya Yarsis memiliki dua rumah sakit, yaitu RSI A. Yani dan RSI Jemursari yang berada di Surabaya.

BACA JUGA:  Wawali Mojokerto Wafat, Ketua DPD Gerindra Jatim: Putra Terbaik

RSI NAP sendiri merupakan rumah sakit umum tipe C, yang dimaksudkan untuk meningkatkan cakupan dan kualitas layanan kesehatan kepada masyarakat sekaligus tempat pembelajaran bagi mahasiswa kedokteran dan kesehatan.

“Kami akan memperluas cakupan layanan dan kualitas kesehatan dan karenannya kami tingkatkan dari RSIA menjadi rumah sakit umum tipe C, dengan kapasitas tempat tidur sebanyak 107. Layanannya kami perluas dan kualitas kami tingkatkan,” kata Ketua Yarsis, Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA mengutip dari siaran pers Unusa yang diterima GenPI Jatim, Sabtu (9/10) kemarin.

BACA JUGA:  Pelajar Pondok Pesantren Bakal Dapat Beasiswa, Hamdalah

Sejak 19 Oktober 2019, RSIA Nyai Ageng Pinatih secara resmi bergabung dengan Yarsis.

Mohammad Nuh, selaku Ketua Umum Yarsis mengatakan, penggabungan RSIA Nyai Ageng Pinatih Gresik ke dalam Yarsis bersama RSIS A.Yani dan RSIS Jemursari untuk memperkuat sinergi dan berbagi.

BACA JUGA:  Emil Beri Pesan Penting ke Majelis Taklim Perempuan IPHI Jatim

Adapun sinergi dan berbagi, seperti sumber daya, harapannya mampu memberikan layanan maksimal kepada masyrakat Gresik dan sekitarnya.

Nuh menjelaskan, dengan berbekal pengalaman dan suber daya yang dimiliki, melalui kerja sama dengan PCNU-Muslimat, Yarsis akan terus mengembangkan Rumah Sakit di beberapa daerah.

Hal ini dilakukan karena layanan kesehatan masih terbatas dan harus ditingatkan, sebagai gambaran jumlah bed per seribu penduduk baru 1,18 bed.

Di Asia (20 negara) rata-rata 3,3 bed per seribu penduduk. Demikian pula jumlah dokter,0 baru 0,4 dokter per seribu penduduk, sedangkan di Asia 1,2 dokter per seribu penduduk.

“Inilah salah satu alasan mengapa kami berupaya terus mengembangkan rumah sakit di beberapa daerah melalui skema kerjasama dengan PCNU-Muslimat, sekaligus kita dedikasikan dalam rangka 100 tahun Nahdlatul Ulama,” katanya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Fitra Herdianariestianto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM