Dinkes Surabaya Punya Kabar Baik, Warga Pasti Senang Dengarnya

10 Oktober 2021 15:30

Jatim.GenPI.co - Situasi pandemi Covid-19 di Surabaya terus membaik. Terbaru Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya memberikan kabar bahwa hampir seluruh kelurahan zona hijau.

Kepala Dinkes Kota Surabaya Febria Rachmanita mengatakan, hingga 7 Oktober 2021, kasus aktif Covid-19 di wilayahnya menyisakan 51 orang.

"Dari jumlah tersebut, rata-rata kasus di wilayah kelurahan paling tidak di bawah 5 kasus, atau kategori zona hijau dan level 1. Kasus yang ada sudah semakin melandai," ujarnya mengutip Ngopibareng.id, Minggu (10/10).
Data dari Dinkes Surabaya, 51 kasus aktif tersebut tersebar di 21 wilayah kecamatan, di antaranya Sukomanunggal satu kasus aktif, Tandes dua kasus aktif, dan Sambikerep tiga kasus aktif.

BACA JUGA:  Diklat Sepak Bola Surabaya, Sesuai Filanesia

Kemudian Kecamatan Tegalsari satu kasus aktif, Bubutan tiga kasus aktif, Pabean Cantikan tiga kasus aktif, serta Semampir lima kasus aktif.

Lalu Kecamatan Krembangan dua kasus aktif, Kenjeran tiga kasus aktif, Tambaksari empat kasus aktif, Gubeng dua kasus aktif, Rungkut empat kasus aktif, Gunung Anyar tiga kasus aktif dan Sukolilo dua kasus aktif.

BACA JUGA:  Lihat Ulah Pemuda Surabaya ini, Gita Teriak, Warga Mengepungnya

Tujuh kecamatan lainnya yakni Mulyorejo tiga kasus aktif, Sawahan satu kasus aktif, Wonokromo tiga kasus aktif, Karang Pilang dua kasus aktif, Wiyung satu kasus aktif, Wonocolo satu kasus aktif dan Jambangan dua kasus aktif.

Febria menargetkan wilayahnya bisa kurang dari 20 kasus aktif kumulatif per 100 ribu penduduk (Level 1). Dengan begitu setiap lima ribu penduduk tidak lebih dari satu kasus aktif.

BACA JUGA:  Jalan Tunjungan Surabaya Segera Kembali Dihidupkan

Karena, kata dia, pemberian status zona hijau atau level 1 ini berdasarkan indikator, salah satunya dilakukan dengan skema menghitung jumlah kasus konfirmasi kumulatif aktif/jumlah penduduk dikali 100 ribu.

"Kami akan terus konsisten melakukan kegiatan 3T (testing, tracing dan treatment) berbasis wilayah meskipun transmisi penularan sudah rendah," kata dia.

"Kemudian, melakukan testing secara agresif dan terintegrasi dengan sasaran prioritas seperti suspek/probabel, kontak erat dan pelaku perjalanan di wilayah," tandasnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM