Jatim.GenPI.co - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menampik adanya kemunculan klaster pada masa Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
"Kalau klaster siswa gak ada," kata Eri, Senin (11/10).
Meski begitu ia tak memungkiri jika sempat ada pelajar yang terpapar Covid-19. Namun hal itu tidak terjadi saat PTM berlangsung.
Eri menyebut, yang bersangkutan terpapar di luar jadwal sekolah. "Kan sebelum sekolah kami adakan swab massal, ternyata dia dari luar kota sehingga kami mau gak mau nanggung," jelasnya.
Mantan kepala Beppeko Surabaya itu menegaskan telah melakukan tes swab massal kepada seluruh warga sekolah terlebih dahulu sebelum PTM.
"Jadi sebenarnya dari sekolah kalau sudah masuk kami berikan swab berkala," ujarnya.
Saat ini, kata dia, sekolah tatap muka masih dilakukan dengan pembatasan 25 persen dari kapasitas ruang kelas.
Dirinya mengaku belum berani mengambil risiko dengan membukanya lebih banyak lagi.
Pun demikian bukan berarti tidak akan membuka lebih banyak lagi. Semuanya tergantung pada kesiapan dan pola penanganan di masing-masing sekolah.
"Karena itu saya ga brani sampai 50 persen. Tergantung kesiapan sekolah," ujarnya.
Assesment di masing-masing sekolah juga tetap dilakukan. "Setiap hari, kita akan acak," imbuhnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News