Pandemi Covid-19 Melandai, Ahli Ingatkan 7 Hal ini, Perhatikan

12 Oktober 2021 01:00

Jatim.GenPI.co - Pandemi Covid-19 di Jawa Timur terus melandai, dengan turunnya angka kasus aktif harian. Namun masyarakat tetap waspada, ahli pun mengingatkan tujuh hal ini.

Ketujuh hal tersebut disampaikan oleh Radian Jadid, Ketua Pelaksana Program Pendampingan Keluarga Pasien Covid-19 Rumah Sakil Lapangan Indrapura (RSLI), Surabaya.

Ia mengatakan, 7 hal tersebut harus dicermati masyarakat agar gelombang 3 pandemi Covid-19 tidak terjadi.

BACA JUGA:  Penting! Permintaan Emil Elestianto Bikin Jatim Turun Level PPKM

Pertama kata Jadid, saat ini masyarakat masih ada yang terjangkit Covid-19. Namun mereka enggan melakukan rangkaian pemeriksaan ke fasilitas kesehatan.

"Mereka memilih diam-diam dan melakukan isolasi mandiri tanpa pendampingan dan pengawasan yang memadahi," ujar Jadid, Senin (11/11) kemarin.

BACA JUGA:  Risma Bisa Jadi Penantang Serius Khofifah di Pilgub Jawa Timur

Kedua, terjadinya salah paham terkait fungsi dari vaksin yang dianggap bisa memproteksi 100 persen dari paparan Covid-19.

Sehingga yang sudah vaksin, terkadang masih mengindahkan penerapan protokol kesehatan (prokes).

BACA JUGA:  Program Pasang Murah PLN Meledak, Sepekan Catat 6 Ribu Pelanggan

Padahal, vaksinasi sendiri merupakan langkah pencegahan meminimalisir risiko kematian atau jatuh ke kondisi berat. Bukan perlindungan utama terhadap infeksi.

Selanjutnya ketiga, operasional beberapa tempat keramaian umum dan berlangsungnya sekolah tatap muka harus dilakukan penanganan serta pengawasan yang maksimal.

Keempat, di pertengahan atau awal November, ada kemungkinan pintu kedatangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di bandara Juanda dibuka kembali.

"Data PMI yang sebelumnya terpapar 5-10 persen. Perkiraannya masih terdapat sekitar 20-30 ribuan PMI yang akan masuk ke Indonesia," jelasnya.

Kemudian kelima, kata Jadid dilonggarkannya prokes di sejumlah daerah untuk bisa menyelenggarakan kegiatan, seperti hajatan hingga konser musik, terlebih di wilayah yang sudah mencapai level 1.

"Keenam, pelaksanaan vaksinasi yang gencar masih banyak menyasar di kota-kota besar dan kalangan tertentu saja," lanjut dia.

Terakhir ketujuh, Atlet dan official yang tergabung di dalam kontingen Jawa Timur pada gelaran PON enggan menlaksanakan karantina penuh, selama 8 hari.

"Perlu diketahui bahwa selain atlet, juga ada official baik para pelatih, pengurus cabang olah raga, hingga para pejabat daerah, tim pendukung hingga penggembira yang jumlahnya mungkin malah lebih banyak. Mereka tentunya juga berinteraksi dan bersosialisasi di ajang PON di mana sampai sekarang sudah terkonfirmasi 57 orang yang terpapar covid-19," katanya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM