Muktamar, PWNU Jawa Timur Ingin Kembali Masa KH Hasyim As'ari

13 Oktober 2021 20:00

Jatim.GenPI.co - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) mengusulkan mekanisme Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa) pada pemilihan Rais Aam dan Ketua Umum PBNU di Muktamar Ke-34.

Ahwa merupakan sistem pemilihan yang memberikan mandat penuh pada pengambilan keputusan kepada 9 kiai sepuh yang ditentukan saat Muktamar.

Ketua PWNU Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar beralasan usulan tersebut adalah tradisi NU yang sudah berjalan sejak dulu.

BACA JUGA:  PWNU Jatim Berdoa untuk Al-Aqsa, Desak Pemerintah Lakukan Ini

"Ingin kembali ke salaf shalih. Dulu, pada waktu zaman Mbah Kiai Hasyim Asy'ari terpilih rais, lalu Mbah Hasyim pilih ini (ketua, dengan menggunakan Ahwa)" kata Kiai Marzuki, Rabu (13/10).

Pihaknya kaan mengusulkan sistem Ahwa saat pelaksanaan Muktamar pada 23-25 Desember 2021 di Lampung.

BACA JUGA:  Polemik Ultah Khofifah, PWNU Jatim Sampai Keluarkan Seruan Khusus

Kiai Marzuki mengakui, usulan tersebut sempat muncul pada Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konfrensi Besar NU beberapa waktu lalu. Namun ditolak.

"Gagal Munas Mubes kemarin, tentu kiai-kiai tetap mengamanatkan. Barang kali nanti ada sidang tatib di muktamar, terus diberi kesempatan usul, (mengajukan) usul lagi. Namanya juga berjuang," katanya.

BACA JUGA:  PWNU Jawa Timur Siapkan 2 Jagonya Maju di Muktamar PBNU

Ia menambahkan, Ahwa pernah digunakan saat berlangsungnya Muktamar NU tahun 1984, di Situbondo untuk memilik Rais Aam dan Ketua Umum PBNU.

"Muktamar Situbondo, terpilih Kiai Achmad Siddiq sebagai Rais Aam lewat Ahwa. Saat itu, salah satu tokoh Ahwa Mbah Kiai As'ad, pilih Gus Dur aja (sebagai Ketum PBNU)," ucapnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif Reporter: Ananto pradana

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM