BMKG Ingatkan Siklus Bencana 100 Tahun, Waspada Tsunami 24 Meter

14 Oktober 2021 08:30

Jatim.GenPI.co - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan warga pesisir Selatan Jawa Timur tentang ancaman tsunami.

Potensi gempa besar dengan magnitudo 8,7 bisa saja menjadi ancaman serius wilayah pesisir laut Jawa.

"Dan ini merupakan siklus 100 tahunan yang harus kita waspadai," kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Malang Ma'muri di Tulungagung, Rabu (13/10).

BACA JUGA:  Warga Pesisir Waspada Banjir Rob, ini Kata BMKG Tanjung Perak

Kabupaten Tulungagung, kata dia, menjadi salah satu daerah terdampak tsunami. Dari hasil modeling, dengan gempa bermagnitudo 8,7 dapat memicu gelombang tsunami setinggi 24 meter setelah 30 menit kegempaan.

"Itu potensi, bisa terjadi bisa enggak. Ketika kita tahu ada potensi maka kita bisa bersiap," katanya.

BACA JUGA:  BMKG: Waspada Banjir dan Tanah Longsor di Sebagian Jawa Timur

Meski bersifat prediksi, Ma'muri tetap mengingatkan pemerintah daerah waspada. Dengan menyiapkan skenario dan tindakan mitigasi sejak dini.

BMKG, kata dia, saat ini tengah terus melakukan sosialisasi lapangan ke daerah-daerah rawan tsunami.

BACA JUGA:  Pacitan Dilanda Gempa, Imbauan BMKG ini Penting Banget

Termasuk di pesisir Jawa Timur, seperti Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Malang, Lumajang, Jember hingga Banyuwangi.

"Kami langsung turun lapangan guna melakukan verifikasi jalur evakuasi dan titik evakuasi akhir yang sudah ada di masing-masing daerah," ungkapnya.

Hampir semua daerah saat ini suda memiliki pemetaan dan sarana pendukung jalur evakuasi serta titik evakuasi. "Kami ukur ketinggiannya ternyata sudah aman dari tsunami," katanya.

Ma'muri juga mengingatkan pentingnya edukasi saat terjadi tanda-tanda bencana.

Rumus 20 20 20 harus diingat, yakni gempa lebih dari 20 detik, warga punya waktu 20 menit untuk mengungsi ke tempat dengan ketinggian di atas 20 meter.

Data BMKG, Tahun 1818 pernah terjadi tsunami di selatan Jawa Timur. Gempa ini merupakan siklus 100 tahunan yang harus diwaspadai.

"Ilmuwan mengatakan itu siklus 100 tahunan, tapi belum tentu pas 100 tahun. Belum ada yang tahu kapan itu terjadi, tapi harus diwaspadai bersama," tandasnya. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM