Jatim.GenPI.co - Tim Penggerak (TP) PKK Kota Kediri mengintensifkan pendampungan ibu hamil yang mempunyai risiko tinggi sebagai upaya menekan angka kematian ibu dan bayi.
Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abdullah Abu Bakar mengemumakakan, pendampingan dan pemantauan bumil yang mempunyai risiko tinggi sangat diperlukan terlebih di masa pandemi.
"Ini rutin kami lakukan bersama Dinas Kesehatan Kota Kediri. Kami datangi satu per satu ibu hamil risiko tinggi ini untuk menanyakan keadaannya," katanya.
Istri Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar ini yakin pendampingan dan pemantauan secara rutin, risiko tinggi pada bumil dapat diminimalisir.
"Kami ingin memastikan ibu-ibu hamil ini kelahirannya sudah terencana. Sejauh ini risiko tinggi para ibu hamil ini masih terkontrol dan harus terus dilakukan hingga nanti melahirkan. InsyaAllah kalau didampingi terus nyawa ibu dan bayi akan selamat," kata Bunda Fey, sapaan akrabnya.
Program kunjungan bumil risiko tinggi di Kota Kediri dilakukan kembali setelah sempat terhenti karena PPKM bulan Juni 2021.
Ada beberapa faktor yang berpotensi menyebabkan ibu dan bayi meninggal. Selain penyakit bawaan, ada pula yang disebabkan keterlambatan dibawa ke fasilitas kesehatan.
Setiap ibu hamil yang memiliki risiko tinggi mendapat pendampingan sejak ini oleh bidan, anggota PKK, dan kader kesehatan.
Pendampingan dan pemantauan, salah satunya dilaksanakan di Kelurahan Bawang, Ngletih, Tempurejo, dan Ketami, Kota Kediri. Lalu di Kelurahan Banaran, Bangsal, Pesantren, Betet dan Blabak.
Ia menjelaskan di Kota Kediri ini kurang lebih terdapat 3.400 orang kader posyandu. Mereka juga dapat pembinaan dari Dinas Kesehatan Kota Kediri, sehingga mereka lebih peka pada masyarakat. Jika ada warga yang sakit dan butuh pelayanan kesehatan, kader posyandu bisa menjadi jembatan. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News