Prof Mulyadi Jadi Guru Besar Pertama Unusa

15 Oktober 2021 22:00

Jatim.GenPI.co - Prof. Dr. Mulyadi, dr. Sp.P (K), FISR menjadi guru besar pertama Fakultas Kedokteran Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa).

Ia dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Bidang Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi yang berlangsung besok (16/10).

Dalam pidato pengukuhannya, Prof. Mulyadi mengatakan, kompetensi seorang dokter seara sederhana dapat dipilah dalam beberapa kategori, yakni harus diketahui, sebaiknya diketahui, dan baik untuk diketahui.

BACA JUGA:  Vaksin Pelajar SD Usia 12 Tahun di Madiun Tuntas

“Saat pandemi Covid-19 dan mengacu pada Surat Edaran Kementerian No. 1 tahun 2020 tentang pembelajaran jarak jauh (PJJ) dari rumah, telah mengurangi kesempatan mahasiswa pendidikan profesi dokter dapat berinteraksi dengan pasien. Ini telah mengusik nurani saya terhadap pendidikan dokter,” katanya mengutip dari siaran pers yang diterima GenPI Jatim.

Guru besar kelahiran Trieng Meduro, Sawang, Aceh Selatan itu mengatakan, menghadapi keadaan ini para pendidik kedokteran diharuskan untuk menggunakan sistem berbasis teknologi dan simulasi melalui daring.

BACA JUGA:  DPRD Surabaya Dorong Pemkot Tangani Pengangguran

“Ini merupakan tantangan sekaligus pertaruhan. Mengingat prinsip utama dalam pendidikan kedokteran, prinsip pengajaran klinis ideal yang tidak dapat digantikan adalah tidak ada guru yang lebih baik selain pengalaman langsung menghadapi pasien,” ungkapnya.

Lanjutnya, kegiatan pedagogis memakai simulasi dan inovasi teknologi selama pandemi seperti kuliah daring.

BACA JUGA:  Pemkot Surabaya Buka Vaksin Corner, Warga Luar Kota Merapat

Hal ini mengurangi esensi pendidikan yang bertujuan menghasilkan seorang dokter yang sesuai dengan panduan pendidikan dokter Indonesia.

"Regulasi yang membatasi hubungan antara peserta pendidikan dokter dengan pasien pada masa pandemi merupakan dilema, karena dokter kelak akan menghadapi orang yang sakit, sesuai tingkat kompetensinya," jelasnya.

"Ke depan, merupakan suatu keniscayaan agar mahasiswa pendidikan profesi dokter untuk terlibat dan ikut melihat pasien yang nyata di rumah sakit dengan alat pelindung diri maksimal, serta mengikuti protokol kesehatan,” katanya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Fitra Herdianariestianto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM