Jatim.GenPI.co - Ikatan Pensiunan Universitas Negeri Surabaya (IPUNESA) telah menyelesaikan buku yang didedikasikan untuk sastrawan Indonesia, Budi Darma.
Buku Panggil Saya Budi Darma itu berisikan perjalanan hidup dan sikap dari sastrawan yang juga guru besar Unesa Budi Darma.
Ketua IPUNESA mengatakan Alimufi Arief mengaku buku ini tercipta karena keinginan pihaknya untuk mengenang nilai-nilai hidup sang sastrawan.
Pembuatan buku ini terbilang cepat. Naskah terkumpul dalam waktu seminggu. Penerbitan dilakukan pada tanggal 16 Oktober 2021, di Kantor IPUNESA, Kampus Unesa Ketintang.
"Begitu saya bagikan rencana buku ini di group, tidak sampai seminggu naskah terkumpul semua," ungkap Alimufi melalui keterangan tertulis, Minggu (17/10).
Melalui karyanya, nama Budi Darma kata Alimufi sudah melalang buana ke jagat intenasional.
Sang sastrawan merupakan sosok yang penuh inspiratif, berpendirian kuat, rendah hati, lembut dan ramah kepada semua orang.
"Kalau saya panggil Prof, beliau selalu bilang, panggil saya Pak Budi saja," kenangnya.
Sementara itu, putra Budi Darma, Hananto Widodo menyebut jika ayahnya punya sikap yang unik.
Menurutnya sebagai seorang sastrawan Budi Darma dikenangnya begitu lugas, tetapi ketika di dalam keluarga selalu menunjukkan sikap santun dan halus.
"Bapak itu paling gak suka dengan orang yang angkuh dan sombong, baru dapat predikat ini dan itu aja sudah merasa sok jago dan lebih paham dari yang lain," ungkapnya.
Untuk diketahui, Buku Panggil Saya Budi Darma ditulis oleh sekitar 40 orang penulis, baik dari IPUNESA maupun dari para mantan Rektor UNESA.
Di antaranya Soerono Martorahardjo, Prof. Toho Cholik Mutohir, Prof. Haris Supratno, Prof. Muchlas Samani, hingga Prof. Warsono, dan Rektor UNESA Prof. Nurhasan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News