Jatim.GenPI.co - Pemkot Surabaya masih membatasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) hanya 25 persen dari kapasitas sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Supomo mengatakan, sementara ini jumlah siswa yang diizinkan di sekolah masih sebatas itu.
Secara bertahap jumlah siswa yang mengikuti PTM di sekolah akan terus bertambah. Tentunya dengan memperhatikan pertimbangan ilmiah dari pakar epidimiologi.
"Kami kan tidak bisa berjalan sendiri. Kami senantiasa bergerak dan berkoordinasi dengan pihak lain," kata Supomo, Senin (18/10).
Menurutnya, keselamatan siswa-siswi selama melakukan PTM merupakan prioritas utama.
Artinya, kata mantan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya itu, prinsip kehati-hatian harus tetap diperhatikan.
"Jadi hal yang paling utama adalah tidak lengah dan sedikitpun abai akan prokes," ujarnya.
Kendati demikian, ia memastikan, selama proses PTM berlangsung tidak ditemukan kasus klaster sekolah sejauh ini.
"Alhamdulillah tidak ada klaster sekolah. Ada pun satu atau dua itu ketika kita cek ternyata belum sampai PTM," jelasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News