Jatim.GenPI.co - Menjelang musim hujan, Pemkab Banyuwangi mulai memetakan potensi bencana hidrometeorologi karena wilayah Banyuwangi rawan bencana dengan potensi yang beragam.
Bencana hidrometeorologi merupakan bencana yang diakibatkan parameter meteorologi, seperti curah hujan, kelembapan, temperatur, dan angin.
"Banyuwangi adalah wilayah yang rawan bencana dengan potensi bencana yang sangat beragam. Mulai dari erupsi gunung api, gempa bumi, tsunami, tanah longsor, kebakaran hutan, hingga banjir," ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Menurutnya, kerawanan bencana tersebut semakin meningkat seiring dengan masuknya musim hujan yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi, seperti tanah longsor dan banjir.
"Maka kewaspadaan dan kesiapsiagaan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan terjadinya bencana harus kami tingkatkan. Apel ini sebagai bentuk kesiapsiagaan seluruh elemen di Banyuwangi,' ucapnya.
Sementara itu, Kapolresta Banyuwangi AKBP Nasrun Pasaribu mengatakan keberhasilan penanggulangan bencana tergantung pada sistem penanggulangan bencana yang didukung sarana dan prasarana yang mumpuni, serta koordinasi yang baik pemangku kepentingan dan masyarakat di wilayah rawan bencana.
"Mari kita bahu membahu terus melatih budaya siaga bencana melalui rencana aksi daerah dalam pengurangan risiko bencana," katanya.
Pihaknya telah mengidentifikasi sejumlah titik rawan bencana di Banyuwangi, seperti daerah pegunungan yang rawan bencana gunung berapi dan tanah longsor, gempa bumi, bencana tsunami dan air rob di pesisir laut.
"Rawan bencana di Banyuwangi kompleks, mulai dari gunung merapi, gempa bumi, longsor, laut, hingga potensi kebakaran hutan yang terjadi tahun lalu," paparnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News