Jatim.GenPI.co - Pemkab Sumenep menggenjot vaksinasi guru ngaji di perdesaan sebagai upaya meningkatkan kekebalan komunitas dan memperluas cakupan vaksinasi.
Menurut Bupati Sumenep Achmad Fauzi, guru ngaji menjadi sasaran vaksinasi karena cakupannya masih rendah.
"Jadi, selain dalam rangka meningkatkan kekebalan komunitas, vaksinasi kepada guru ngaji ini juga dalam rangka memperluas cakupan realisasi vaksin di Pamekasan," katanya, menjelaskan.
Vaksinasi guru ngaji di Kabupaten Sumenep digelar di masing-masing kecamatan dan pelaksanaannya bersamaan dengan penyerahan bantuan guru ngaji.
Bupati menuturkan pada awalnya memang ada sebagian guru ngaji yang menolak untuk divaksin Covid-19, namun berkat upaya petugas yang memberikan arahan dan penyuluhan, sebagian guru ngaji yang menolak akhirnya mau divaksin.
Arahan dari para ulama para tokoh dari sejumlah organisasi kemasyarakatan, seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, menurut bupati juga sangat membantu dalam memberikan pencerahan kepada masyarakat.
Komandan Kodim 0827 Sumenep Letkol Inf Nur Cholis mengakui, kendala utama yang dihadapi anggotanya di lapangan karena banyak masyarakat yang terpengaruh dengan kabar bohong tentang bahasa vaksin Covid-19 yang beredar di media sosial.
"Banyak pemahaman yang keliru di masyarakat tentang program vaksinasi ini. Tapi, berkat upaya serius anggota di lapangan, kini sudah semakin banyak warga yang sadar, bahkan banyak di antara mereka yang sebelumnya menolak, bersedia datang sendiri ke sejumlah gerai vaksin yang disediakan pemkab dan Kodim 0827 Sumenep," katanya.
Ia juga berharap para guru ngaji di Sumenep yang telah disuntik vaksin nantinya bisa memberikan pencerahan kepada masyarakat dan bisa membantu petugas meluruskan paham yang salah tentang vaksin. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News