Jatim.GenPI.co - Suhu udara di Surabaya lebih panas dari biasanya, sehingga membuat sumuk alias gerah.
Kondisi ini tak hanya terjadi pada siang hari saja, melainkan malam hari juga.
Nah, menjawab cuaca Surabaya yang panas, prakirawan BMKG Maritim Surabaya, Ady Hermanto mengatakan, suhu panas yang terjadi di Surabaya karena adanya fase kulminasi matahari.
Keadaan tersebut dipengaruhi oleh keberadaan matahari di titik paling tinggi.
"Dimana matahari saat ini menuju ke Selatan khatulistiwa," kata Ady, Selasa (27/10) kemarin.
Sehingga lanjutnya, dalam beberapa waktu ini wilayah di Selatan Khatulistiwa akan mengalami peningkatan suhu yang signifikan.
Ady menyebut suhu di Surabaya bisa mencapai 36 derajat celcius. Diperkirakan hal ini akan terjadi hingga akhir tahun 2021.
"Rentang waktu sampai 22 Desember, dimana matahari berada di posisi paling selatan khatulistiwa," ujarnya.
Panas serta gerahnya kondisi cuaca di Surabaya dirasakan salah satu warga, Rahmat (33).
"Panas giet (banget) mas. Opo maneh lek pas awan, srengengene bikin sumuk (apa lagi kalau siang hari, mataharinya bikin gerah)," ujarnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News