Jatim.GenPI.co - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan potensi bencana hidrometeorologi.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyebut ada beberapa titik rawan banjir di sejumlah daerah.
Di antaranya, Sungai Lamong di Kabupaten Gresik, Sungai Kemuning di Kabupaten Sampang, Sungai Welang dan Sungai Kedung Larangan di Pasuruan.
Kemudian di lokasi rural, seperti Sungai Rejoso Pasuruan, Sungai Kening di Tuban dan anak-anak sungai di Madiun, hingga aliran sungai Bengawan.
"Mengingat titik-titik ini merupakan langganan banjir, berarti ada sesuatu yang harus kita lakukan antisipasi dan mitigasi dengan hal-hal yang terkait kebutuhan konstruksi di beberapa area tersebut," kata Khofifah dalam keterangan resminya, Selasa (2/11).
Khofifah menyebut ada beberapa hal yang bisa mempengaruhi kemunculan banjir, salah satunya yakni tumpukan sampah di pintu-pintu air.
"Tolong kepada masyarakat jangan membuang sampah di sungai atau selokan," terangnya.
Sebelumnya, BMKG telah mengeluarkan alarm peringatan fenomena La Nina di akhir tahun 2021 ini.
Berdasarkan monitoring yang dilakukan, data suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian Tengah dan Timur mengalami anomali, sehingga telah melewati ambang batas La Nina.
Hal tersebut akan mempengaruhi peningkatan curah hujan bulanan dengan persentase 20-70 persen.
Oleh karena itu dirinya meminta kepada kepala daerah di Jawa Timur agar meningkatkan kewaspadaan dan menggeber mitigasi sebagai antisipasi bencana hidrometeorologi.
"Dalam menghadapi musim hujan tentunya Kita semua harus mempersiapkan semua sumber daya yang ada," tegasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News