Jatim.GenPI.co - Peringatan dini dikeluarkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik terkait naiknya debit air yang membuat Sungai Kali Lamong meluap.
Naiknya muka air tersebut terjadi karena peningkatan intensitas hujan dalam beberapa hari terakhir.
"Akibat hujan dengan intensitas tinggi di wilayah hulu Kali Lamong, menyebabkan tinggi muka air Kali Lamong saat ini naik signifikan,” ujar Kepala BPBD Gresik Tarso Sagito, Kamis (4/11).
Laporan yang diterimanya, akibat peningkatan naiknya debit air tersebut sejumlah desa terendam banjir.
Empat desa di Kecamatan Balongpanggang dan satu desa di Benjeng mengalami banjir, namun belum parah seperti tahun sebelumnya.
"Sungai sepanjang 64 kilometer juga mulai meluap menggenangi jalan dan area persawahan di dua kecamatan. Untuk desa terdampak di Kecamatan Benjeng adalah Desa Lundo," katanya.
Naiknya debit air Sungai Kali Lamong juga membuat jalan di Desa Lundo terendam banjir dengan ketinggian selutut kaki orang dewasa.
Sejumlah areal persawahan ikut terendam. Laporan yang masuk, sawah yang banjir mencapai 15 hektare.
Tarso mengungkapkan, kordinasi dengan Muspika Benjeng dan Balongpanggang terus dilakukan. Termasuk, pemerintah desa yang terdampak banjir.
"Memang luapan Kali Lamong itu sudah menjadi momok tahunan warga Gresik selatan. Apabila musim hujan datang, Kecamatan Balongpanggang, Benjeng, hingga Cerme memiliki potensi besar kebanjiran," katanya.
Pihaknya terus melakukan mitigasi daerah yang rawan bencana banjir. Peralatan seperti perahu darurat mulai disiapkan.
“Petugas kami terus memantau ketinggian air di Kali Lamong, saat ini debit air kali sudah meningkat tapi di beberapa titik masih aman," katanya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News