Hadiri Latsar CPNS, Khofifah Minta Peserta Peka

GenPI.co Jatim - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghadiri dan membuka Latihan Dasar (Latsar) CPNS di Kota Malang, ia meminta peserta peka.

Permintaan peka dari Gubernur Khofifah ialah, peka terhadap kondisi dan persoalan yang dihadapi masyarakat.

Ia mengatakan, kepekaan CPNS itu dibutuhkan pada saat ini, yakni pada masa pandemi penyakit akibat penyebaran virus corona, termasuk pada saat terjadi bencana alam.

BACA JUGA:  Seluruh Korban Banjir di Kota Batu Ditemukan, Hamdalah

"Kepekaan berasal dari lubuk hati yang paling tulus dan mampu menggerakkan hati dalam memberikan pelayanan secara prima kepada masyarakat," katanya.

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya penanaman employer branding dan core values dalam diri para ASN Pemprov Jatim.

BACA JUGA:  Cegah Demam Berdarah, Dinkes Magetan Fogging 120 Rumah

Hal tersebut, lanjutnya, mengacu pada arahan Presiden Joko Widodo bahwa para ASN harus memiliki karakter yang berorientasi pada pelayanan, yakni akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif atau yang disebut "AKHLAK" di dalam dirinya.

"Khusus untuk peserta yang sedang mengikuti latsar kali ini, ada employer branding dan core values yang diluncurkan oleh Presiden Jokowi pada Juli,yaitu Ber-AKHLAK," ujarnya.

BACA JUGA:  Banjir Jebol Tanggul di Lamongan, Yuhronur: Tanggap Darurat

Khofifah berharap, seluruh ASN< khususnya yang ada di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, bisa menerapkan AKHLAK dalam pelaksanaan tugas sehari-harinya.

"Untuk itu, format-format tersebut bisa terus dipertajam kepada para CPNS selama pelaksanaan latsar ini," ujarnya.

Latsa CPNS itu terdiri dari Golongan II, Angkatan 53, 54, dan 55 Tahun 2021 di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Pelaksanaan pembukaan latsar dilakukan secara hybrid, diikuti oleh 120 PNS Golongan II dan 880 orang CPNS Golongan II dan III yang hadir secara virtual di Aula Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Timur, di Kota Malang.

Sebanyak 120 CPNS tersebut rencananya akan mengikuti tahapan pembelajaran klasikal selama enam hari, sedangkan 880 orang lainnya tengah mengikuti tahapan pembelanjaran mandiri dan pembelajaran jarak jauh secara virtual. (ant)