Berada di Gang, Makam Pendiri Nahdlatul Ulama ini Kurang Terawat

08 November 2021 17:30

GenPI.co Jatim - Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, A.H Thony menyoroti kondisi makam tokoh pendiri Nahdlatul Ulama (NU), Sayyid Alwi Abdul Aziz az-Zamadghon atau KH Mas Alwi.

Belum lama ini Thony baru saja berkunjung ke makam KH Mas Alwi. Ia didampingi oleh Ketua MWC NU Kecamatan Wonocolo Muhaimin dan Wakil Khatib PCNU Surabaya Ahmad Nasrohuddin.

Makam tersebut berada di tengah pemukiman padat penduduk. Akses ke lokasi hanya bisa dijangkau dengan berjalan kaki. Thony harus melewati gang-gang kecil di samping Tempat Pemakaman Umum (TPU) Rangkah.

BACA JUGA:  PWNU Jatim Keluarkan Fatwa Haram Cryptocurrency, Ini Alasannya

Sekilas, makam tersebut tidak terlihat. Sebab, pintu makam bersebelahan dengan dapur milik warga. Peristirahatan terakhir sang tokoh pun terlihat sederhana, dan kebersihan juga kurang terjaga.

Menurut Thony makam seorang ulama besar semestinya harus tertata rapi dan dibangun secara bagus. Sebagai penandan dan penghormatan atas jasanya.

BACA JUGA:  Sambut Hari Santri, Lesbumi NU Jatim Gelar Konser, Keren Banget!

"Bagi saya, beliau sosok penting. Yakni, pendiri NU dan pencetus nama NU. Makam yang dibangun terlalu sederhana ini tak sebanding dengan jasa dan manfaat yang sudah diberikan beliau," ujarnya belum lama ini.

Ia menilai, perlu ada langkah tepat untuk merawat makam tokoh besar tersebut. Salah satunya dengan melakukan relokasi ke tempat yang lebih memadai, pantas dan representatif.

BACA JUGA:  PWNU Jatim akan Bahas Uang Kripto Haram di Muktamar NU Lampung

Namun hal tersebut juga harus mendapatkan persetujuan dari pihak keluarga KH. Mas Alwi terlebih dahulu.

"Dalam hal ini, Pemkot Surabaya, DPRD, perwakilan NU, hingga ahli waris atau keluarga almarhum harus dipertemukan terlebih dulu. Bagaimana keinginan keluarga KH Mas Alwi, apakah menghendaki untuk relokasi makam," katanya.

Thony juga menyebut, harusnya pembangunan dilakukan secara menyeluruh. Termasuk memperhatikan segi arsitekturnya. Akses jalan menuju makam pun sebisanya diperluas dan diperlebar.

"DPRD akan mengawalnya hingga tuntas," tegasnya.

Pengurus PCNU Surabaya KH Mas Ahmad Nasrohuddin menjelaskan dahulu saat dibangun TPU Rangkah Tambakrejo Surabaya tidak ada rumah warga.

Sekeliling makam KH Mas Alwi saat itu masih komplek pemakaman. Namun dengan berjalannya waktu, banyak bangunan rumah petak didirikan warga di sekitar makam.

Ahmad mengatakan sangat setuju jika makam KH Mas Alwi dipindah ke areal Makam Ndresmo (Sidosermo). Langkah tersebut sebagai upaya penghormatan terhadap jasa beliau yang turut merintis dan membangun NU.

Dirinya menegaskan, bila dilakukan relokasi harus seizin ahli waris.

"Selain itu, jika makam dibangun, maka bisa diziarahi oleh generasi muda. Ini bisa menjadi contoh bagaimana para tokoh besar agama turut serta dalam pembangunan bangsa dan masyarakatnya," tutur Ahmad. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif Reporter: Ananto pradana

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM