GenPI.co Jatim - Kawasan Jalan Tunjungan dipercantik, lantaran bakal dijadikan kawasan heritage Kota Surabaya. Sejumlah ornamen dan dekorasi kota ditambah.
Namun, sekretaris Komisi B DPRD Kota Surabaya, Mahfudz malah mengingankan parkir di daerah tersebut.
Hal ini dikarenakan untuk memaksimalkan potensi ekonomi yang ada di Jalan Tunjungan.
"Jalan Tunjungan itu jalan utama warga Surabaya, sehingga ada potensi ekonomi yang dimaksimalkan. Mangkanya harus ditata secara serius," kata Mahfudz saat dihubungi GenPI.co Jatim, Jumat (12/11) kemarin.
Salah satu hal yang menurutnya harus diperbaiki adalah soal penataan area parkir yang seharusnya bisa memudahkan masyarakat mengakses jalan tersebut.
"Salah satu indikasi ada kemungkinan pelanggan itu lari, biasanya kan pelanggan itu parkir di pinggir jalan di depannya tenant. Ini parkirnya ditaruh di tempat lain sehingga pelanggan akan jalan, kan gitu," terangnya.
Oleh karena itu, perhitungan secara matang agar kegiatan perekonomian pelaku usaha bisa berjalan maksimal harus dilakukan oleh Pemkot Surabaya.
"Setiap ada kegiatan manusia, semakin ramai itu ada potensi ekonomi yang dimaksimalkan gitu," ujarnya.
Untuk diketahui, guna melakukan penataan Pemkot Surabaya melalui Dinas Perhubungan (Dishub) melakukan penantaan lahan parkir di depan tenant dan gedung-gedung sepanjang Jalan Tunjungan.
Setidaknya ada 9 kantong parkir, yakni Jalan Tunjungan. Di antaranya, Gedung Siola, TEC, Hotel Double Tree, Jalan Genteng Besar, Jalan Tanjung Anom, Hotel Majapahit, Pasar Tunjungan, Jalan Kenari, dan Hotel Swiss Bell Inn. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News