GenPI.co Jatim - Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menggandeng kampus FISIP Universitas Brawijaya untuk memberantas kemiskinan.
Langkah ini sesuai dengan target Presiden Joko Widodo dimana kemiskinan ekstrem di Indonesia pada angka nol persen tahun 2024.
Perjanjian Kerja Bersama antara kedua belah pihak dilakukan, Selasa (16/11) di Gedung C FISIP UB.
Hadir dalam agenda ini Plt Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Kemendes (PDTT) Ir Razali MSi dan Dekan FISIP UB Dr Sholih Mu’adi.
Ir Razali MSi mengatakan kerjasama ini dilakukan sebagai wujud konsolidasi menurunkan angka kemiskinan ekstrem khususnya di Jawa Timur.
“FISIP UB ini bisa jadi mitra kerja strategis kita. Adanya kerjasama ini juga jadi payung hukum untuk kerjasama secara teknis,” ucapnya.
Razali menjelaskan pada tahun 2024 mendatang ditargetkan oleh Presiden Jokowi kemiskinan ekstrem turun hingga nol persen.
“Jadi saat masa akhir tugas, beliau ingin sudah benar benar nol. Target ini lebih awal dari yang sudah ditetapkan. Awalnya tahun 2030, jadi sekarang targetnya 2024 kemiskinan ekstrem sudah nol persen,” jelasnya.
Razali berharap dengan kerjasama ini bisa menghasilkan dasar-dasar akademis agar angka kemiskinan ekstrem sudah bisa segera turun.
“Jadi kebijakan yang kami ambil tidak sebatas suka tidak suka tapi sudah berdasarkan kajian akademis,” tegasnya.
Sementara itu, Dekan FISIP UB, Dr Sholih Muadi mengungkapkan kolaborasi ini harus dilakukan terus menerus.
“Kami siap membantu pihak Kemendes. Apalagi saat ini eranya kolaborasi bukan lagi kompetitif,” ungkapnya.
Sholih Muadi yakin bahwa kajian akademis yang ada di FISIP UB bisa membantu merealisasikan target kemiskinan ekstrem nol persen terutama yang ada di Jatim.
“Tentu semoga kerjasama ini akan terus berkelanjutan. Apalagi kajian di FISIP UB tidak hanya soal Sosiologi yang mengkaji tentang kemiskinan. Tapi juga dari Komunikasi hingga Hubungan Internasional,” jelas dosen Ilmu Politik UB ini.
Dari data yang ada, penduduk miskin Jatim pada tahun 2020 sebesar 11,09%. Kemudian di tahun 2021 sebesar 11,40%. Sementara jumlah penduduk miskin ekstrem Jatim tahun 2020 sebanyak 1.812.210 orang (nasional 10,54 juta orang), kemudian tahun 2021 sebesar 1.746.990 orang. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News