GenPI.co Jatim - Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang menggelar The 6 th International Conference on Islamic Education (ICIED), Senin (15/11).
Topik yang dipilih pada acara tersebut yakni Sustainable Education Transformation in The Disruptive Era.
Diharapkan, pada konferensi tersebut melahirkan pemikir-pemikir fusionis, yakni berpikir dan bertindak berdasarkan pada tradisi lama yang baik dan mengambil pemikiran baru yang lebih baik.
“Setelah perjalanan panjang pendidikan tinggi Islam di Indonesia maka UIN Malang sudah saatnya melahirkan para Fusionist scholars dan Fusionist Vision,” ucap Keynote Speaker Notre Dame University Amerika Prof Mun’im Sirry.
Dekan FITK UIN Malang Nur Ali mengatakan, konferensi ini selaras dengan budaya dan kurikulum yang dikembangkan di UIN Malang. Yakni integrated curriculum, literasi interreligius dan kelembagaan pendidikan.
“Fusionist Scholars merupakan integrasi metode kritis Barat dengan agama dalam bidang pendidikan Islam," katanya.
"Sementara Fusionist Vision mengarah pada orientasi yang bertumpu pada pernyataan bahwa pengetahuan tidak dapat dibagi menjadi intelektual Islam atau Barat tetapi menjadi satu kesatuan yang bermanfaat,” bebernya.
Sementara itu, Rektor UIN Malang Prof M Zainuddin MA menyambut antusias para presenter yang hadir pada acara tersebut.
Di antaranya Prof Khalid Bin Hassan Al-Abri, King Fadh University Saudi Arabia, Lubna Farah dari National University of Modern Languages Pakistan. Kemudian Araya Ramsin dari Chulalongkorn University Thailand.
Selain itu juga hadir dari beberapa kampus, baik internal UIN Malang seperti Mamluatul Hasanah dan Umi Julaihah.
“Keynote Speaker dan presentasi di setap sesi menyajikan berbagai strategi yang digunakan di kampusnya masing-masing pada era distrupsi”, kata Prof Zainuddin. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News