GenPI.co Jatim - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menyebut mayoritas tenaga pendidik di sekolah negeri maupun swasta di Surabaya sudah bersertifikasi.
Meski demikian, ia mengajak pengurus PGRI Surabaya berkolaborasi untuk menghimpun data-data para guru swasta yang belum tersertifikasi.
Tak hanya itu saja, pembekalan juga bakal terus dimasifkan oleh Dinas Pendidikan (Dispendik) untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Surabaya.
"Makanya data nanti harus bisa dikumpulkan oleh teman-teman dari PGRI ini. Sertifikat sudah hampir semuanya, Pelatihan itu harus berimbang antara (guru) negeri dan swasta," kata Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, Selasa (17/11).
Pemerataan kualitas pendidikan kata dia adalah hal wajib yang harus dipenuhi, termasuk sertifikasi bagi para tenaga pengajar dan didukung oleh saran serta prasarananya.
"Sehingga ke depan tidak ada lagi guru yang tidak bersertifikasi. Tidak ada lagi sekolah yang bersaing satu dengan yang lainnya," terangnya.
Apa lagi kata Eri, gedung baru PGRI sudah diresmikan, dengan begitu diharapkan keberadaannya bisa menjadi wadah yang melahirkan kreatifitas dan inovasi dari para guru-guru di Kota Surabaya.
"Khususnya dalam bidang pendidikan di Kota Surabaya," imbuhnya.
Sementara itu, Ketua PGRI Kota Surabaya Agnes Warsiati menyebut, sejauh ini sudah 19 ribu guru di Kota Surabaya yang terdaftar dan memiliki kartu anggota PGRI.
Mereka merupakan guru dari sekolah negeri dan swasta yang mengajar di TK, SD, SMP hingga setara pendidikan SMA/SMK.
"Semoga gedung baru ini nanti menjadi penyemangat semuanya untuk berkreatifitas. Dan, semoga menjadi tempat untuk berbagi bersama dalam memajukan pendidikan di Surabaya serta menjadikan guru-guru semakin profesional," jelasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News